Markas Polres Bombana |
Ia mengaku, menghindar saja jangan sampai badik yang dipegang Ketua DPRD Bombana mengenai dirinya dan beberapa anggota dewan lainnya.
"Saya tidak habis pikir di DPRD biasa terjadi debat-debat panas, ini saya tidak ada debat hanya komunikasi dua orang sontak langsung kacau begini," terang dia.
Rapat internal pun berhenti dengan sendiri dan kekacauan berhenti setelah Kapolsek Rumbia datang menenangkan rapat wakil rakyat itu.
Menurut salah seorang anggota DPRD Bombana dari Golkar, Heryanto, peristiwa pencabutan keris oleh Andi Firman berawal dari perdebatan atas pertanyaan Wakil Ketua DPRD Bombama, Amiadin kepada Sekretaris Dewan (Sekwan) soal perubahan DPA atau kebijakan di DPRD yang tidak melibat Amiadin yang juga unsur pimpinan DPRD Bombana.
Anggota DPRD Bombana dari Partai Golkar Herianto yang tak terima dengan serangan yang dialaminya langsung melaporkan peristiwa itu ke Polres Bombana.
Kabid Humas Polda Sultra AKBP Harry Goldenhardt membenarkan kejadian di gedung DPRD Bombana.
Pihak Polres Bombana juga telah menerima laporan anggota dewan itu.
"Laporan sudah diterima dan akan dilakukan penyelidikan terhadap laporan tersebut" terangnya. (Editor)