Papan bunga di depan gedung kantor Walikota Medan (foto : medsos) |
Karangan bunga itu bertuliskan "Selamat Sukses Kepada Wali Kota Medan Atas Penghargaan Kota Terjorok Bagi Kota Medan Tahun 2019, Semoga Bapak Sehat Selalu, Sayangi Medan.
Karangan bunga itu mengundang kehebohan masyarakat yang melintasi jalan di depan kantor wali kota. Masyarakat banyak mengabadikan foto karangan bunga itu hingga tersebar di media sosial.
"Jam sepuluh pagi tadi sudah diangkat naik mobil pick up, tapi saya kurang tahu siapa yang mengangkat. Apakah dari pemasang papan bunga atau dari Pemko," kata seorang petugas Satpol PP yang tengah berjaga di depan kantor wali kota Medan.
Terakhir diketahui, ternyata pengirim papan bunga tersebut adalah M Yusuf Hanafi dari organsiasi masyarakat Aliansi Sayangi Medan.
Sampah yang dibuang masyarakat disungai deli (foto : kumparan) |
"Kami sangat mengapresiasi predikat tersebut bisa diraih oleh Wali Kota Medan Dzulmi Eldin. Meskipun apresiasi ini merupakan kritikan untuk beliau," ujar Yusuf.
Dikonfirmasi secara terpisah, Kabag Humas Pemko Medan Ridho Nasution mengaku belum mengetahui adanya karangan bunga yang dikirim dan ditujukan untuk Pemerintah Kota Medan.
"Saya sendiri belum melihat. Tapi Medan adalah rumah kita bersama. KLHK juga sudah menyebutkan, Medan juga bukan terkotor. Tapi nilainya rendah," jelas Ridho.
Dia menerangkan bahwa permasalahan sampah di Kota Medan bukan hanya tanggung jawab Pemko Medan saja.
Dibutuhkan kesadaran dari masyarakat dalam mewujudkan Kota Medan yang lebih bersih. "Pemko selalu berusaha melayani masyarakat dalam hal kebersihan. Terkait pembuangan sampah kapan. Kemudian langkah apa saja, kemudian goyong royong juga kita harapkan dari masyarakat," tutupnya.
Sebelumnya, Kementerian LHK memberikan predikat kota dengan penilaian paling rendah dalam Penghargaan Adipura kepada Medan, dalam kategori Kota Metropolitan. Selain Medan, Kota Bandar Lampung dan Manado juga masuk dalam kategori yang sama. (dikutip dari kumparan.com)