-->
  • Jelajahi

    Copyright © Media Indosatu - Menuju Indonesia Maju
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Setiap Tahun, Ribuan Ton Padi Masyarakat Desa Sei Penggantungan Dijual Ke Asahan

    Redaksi
    14 Februari 2019, 17:25 WIB Last Updated 2023-03-16T06:13:49Z
    Banner IDwebhost

    Sahata Manalu, SH, MH (Sekjen Formudes Sumut) Praktisi Hukum

    INDOSATU.ID | Medan - Sei Penggantungan termasuk salah satu desa yang menghasilkan padi sawah terbesar di Labuhanbatu. Menurut info yang dapat dipercaya bahwa ada sekitar 5 ribu hektar lebih lahan persawahan padi di desa tersebut.

    Bulan februari dan maret merupakan masa panen padi masyarakat. Hasil panen padi masyarakat di desa tersebut tergolong besar.

    Baca Juga: Wujud Peduli Sesama, PP Sei Sentosa Labuhanbatu Bantu Warga Korban Kebakaran


    Namun Pemkab dinilai kurang memperhatikan hasil pertanian padi masyarakat, sehingga para penampung padi sawah menjual padi tersebut ke kilang padi ke Kabupaten Asahan melalui laut.

    Hal ini disampaikan oleh Sahata Manalu, SH, MH., yang juga sekjen Formudes (Forum Pemuda Desa) saat berada di Medan pada Rabu (13/02/2019).

    "Hasil pertanian padi sawah di desa sei penggantungan tergolong besar, namun padi-padi tersebut dijual ke luar Labuhanbatu, Ledong dan Asahan," ujar Sahata Manalu.

    Baca Juga: Polisi Tangkap Pengedar dan Pengguna Ganja Dari Lapo Tuak di Lampung

    Terpisah, J Pasaribu seorang penampung padi di desa tersebut mengatakan kalau penjualan padi ke Asahan dan Labura sudah dilakukan sejak tahun-tahun lalu.

    Ketua Formudes, Sabar Naek Limbong saat dihubungi menegaskan hal itu memang sudah terjadi sejak dulu.

    "Sejak saya masih SMP dikampung itu, padi dari desa sei penggantungan sudah dijual ke Asahan, menurut saya ini terjadi karena kurangnya kepedulian Pemkab Labuhanbatu terhadap hasil padi masyarakat sehingga mereka menjual keluar Labuhanbatu," tegas Limbong.

    Baca Juga: Teror Jurnalis, Mafia CPO Aek Natas Diperiksa Polres Labuhanbatu

    Dijelaskannya lagi, bahwa ada sekitar puluhan ribu hektar persawahan di Desa Sei Penggantungan.

    Jika 1 hektar menghasilkan 3,5 ton maka ada sekitar puluhan ribu ton lebih padi sawah yang dihasilkan Desa Sei Penggantungan.

    Dia pun berharap adanya perhatian Pemkab Labuhanbatu terhadap padi masyarakat Desa Sei Penggantungan, agar padi tersebut tidak dijual ke Asahan.

    Baca Juga: Aneh, Korban Penganiayaan di Labura Jadi Tersangka, Begini Kata Kasatreskrim Polres Labuhanbatu

    "Ada sekitar 5 ribuan hektar lebih sawah di desa sei penggantungan, jika 1 hektar saja menghasilkan 3,5 ton berarti ada 17 ribu ton lebih padi yang dihasilkan, mirisnya padi itu dijual ke Asahan, inilah yang dinamakan 'Labuhanbatu punya padi Asahan punya nama," tutup Limbong yang juga mantan sekjen Gerakan Mahasiswa Labuhanbatu itu, saat berada di Medan. (Lian/Red)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    close
    Banner iklan disini