Dua gadis cilik |
INDOSATU.ID | Viral sebuah kisah dua gadis cilik tanpa ibu tinggal di gubuk bambu reot di kabupaten Pakpak Bharat.
Kisah ini pun menjadi perhatian banyak pihak. Ramai warganet membagikan kisah dan foto-foto kehidupan dua gadis ini.
Baca Juga: Bentrok Hingga Dua Petani Meninggal, Begini Kronologi Lahan Menurut Petani
Dalam postingan yang viral tersebut, disebutkan mereka tak bisa tidur kala hujan melanda. Dua gadis itu juga disebut harus berjalan kaki sepanjang 2,5 km menuju sekolahnya.
Kisah pilu ini diunggah ke media sosial Facebook oleh akun @Lajang Shotingfhoto LionelSteven pada 16 Februari 2020.
Baca Juga: Dua Warga Pagar Batu Meninggal Akibat Bentok Dengan Security PT. Arta Prigel
Ia menggunggah gambaran kehidupan keluarga miskin yang tinggal di sebuah gubuk bambu.
Potret keluarga yang memprihatinkan ini disebutnya di Desa Tinada, Kecamatan Tinada, Kabupaten Pakpak Bharat, Sumatera Utara.
Dia pun menyindir pemerintah setempat dan mengajak warganet lainnya untuk memberikan uluran tangan.
Baca Juga: Muhammad Ardi Lubis Guru Ngaji Hidup Digubuk Reok, Uba Pasaribu Jembatani Bantuan
Mereka adalah Warga Desa Tinada, Kecamatan Tinada, Kabupaten Pakpak Bharat.
Ayahnya duda 4 anak yang tinggal di bawah delleng Siranggas, jauh dari pemukiman warga dengan kondisi rumah yang sangat memprihatinkan.
Dua orang anaknya ikut membantu ayahnya, 2 gadis kecil ini tinggal dirumah reot tersebut.
Adek-adek juga harus berjalan 2,5 kilometer menuju sekolah di Tinada.
Luput dari perhatian pemerintah.
Buat yang mau memberi donasi, ini norek keluarga bapak ini: 5376 0100 6331 506. An. Opfranto Solin
Tindakan adalah manisvestasi dari pikiran.
Wahai para pejabat kami, wahai wakil rakyat kami, pak Kadis Sosial, wahai kamu Pj Bupati.
Kalau hujan turun, mereka sekeluarga ini tidak bisa tidur.
Mereka terpaksa duduk berempat. Anak-anaknya cepat ditinggal oleh ibunya. Ayahnya bernama Medi Solin dan ibunya almarhumah Rasmi Berru Lubis.
Demikian unggahan akun Facebook @Lajang Shotingfhoto LionelSteven.
Baca Juga: MS Ditangkap Polisi dan Terancam 15 Tahun Penjara Karena Rudapaksa Anak Dibawah Umur
Saat postingan ini diunggah, sudah dibagikan 110 kali.
Begini isi postingan tersebut:
“Bain ke mo sada laporan turang mi Kadis atau pihak yang terkait masalah sosial Pakpak Bharat, bahwa keluarga en benar benar tidak mampu dan butuh uluran tangan pemerintah setempat, tah lot sadike boi ibantu pemerintah isi, sikurangna mari kita bergotong royong, soalnya rata rata yang menolong bukan orang yang sudah berkecukupan, tapi lebih menengah ke bawah bage diri ma serba kurang.usul bangku nai turang,” tulis akun @Adena Bela.
Untuk saat ini disebutkan, sudah ada satu dua yang memberikan uluaran tangan, tersentuh hatinya.
Sumber: beritaokezone