ilustrasi bentrok | Foto: medcom.id |
INDOSATU.ID | Petani Desa Pagar Batu, Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) bentrok dengan security dan beberapa orang yang diduga preman karena memperebutkan lahan seluas sekitar 180 Ha.
Security dan preman diduga suruhan PT. Arta Prigel yang bergerak dibidang perkebunan kelapa sawit yang juga mengaku sebagai pengguna lahan tersebut.
Akibatnya dua orang petani meninggal terkena tusukan dalam bentrok tersebut. Selain itu empat orang petani mengalami luka terkena senjata tajam. Sabtu (21/3/2020)
Info yang dirangkum dari berbagai media menyebutkan pada Sabtu pagi puluhan security perusahaan PT. Arta Prigel dan lima personel kepolisian ditambah beberapa orang yang diduga preman mendatangi Desa Pagar Batu.
Baca Juga: Perang Antar Suku di Adonara NTT Tewaskan 6 Orang, Karena Masalah Sengketa Lahan
Mereka meminta petani agar keluar dan meninggalkan lahan yang diduduki petani karena status lahan masih dalam konflik. Namun masyarakat petani menolak dan terjadilah dialog.
Sebanyak ratusan petani tetap bertahan di atas lahan tersebut. Mereka membuat pengakuan bahwa lahan itu dahulunya dikuasai oleh mereka tapi diambil paksa oleh pihak Perusahaan pada tahun 1994.
Baca Juga: MAS Bunuh Isra Rabbani dan Larikan Sepeda Motornya Karena Dendam
Para petani mendesak pihak security, preman dan polisi segera meninggalkan lokasi. Tetapi pihak perusahaan tidak mau mundur dan akhirnya terjadilah bentrokan.
Putra Bakti (35) salah satu petani terkena tusukan dibagian dada oleh yang diduga preman suruhan. Suryadi (40) juga terkena bacokan saat berusaha menolong temannya itu.
Baca Juga: Siswa SMP HKBP Sidikalang Tewas Setelah Berkelahi
Karena tak kunjung reda polisi terpaksa meletuskan tembakan ke udara dan kemudian bentrokan pun mereda. Selain dua petani meninggal petani lainnya juga mengalami luka-luka.
Putra dan Suryadi sempat dibawa ke RSU Lahat, namun setiba di RSU nyawa kedua korban tersebut tidak tertolong lagi.
Editor: Redaktur
Sumber: kliktodaynews.com