Tokoh Pemuda Desa Sei Penggantungan saat menyerahkan donasi |
INDOSATU.ID | Aroihan (2), bayi yang mengalami pembengkakan di kepala butuh pengobatan secara medis.
Anak dari pasangan Muhammad Haidir (26) dan Rodiyah Harahap (21) ini menderita penyakit hidrosefalus.
Mereka tinggal di dusun 7 desa Sei Penggantungan, Kecamatan Panai Hilir, Labuhanbatu.
Baca juga: Naposo Naimarata Medan Rayakan Natal di Panti Asuhan, Lalu Berikan Bantuan Sembako
Dikutip dari laman alodokter.com, penyakit hidrosefalus diakibatkan penumpukan cairan di rongga otak, sehingga meningkatkan tekanan pada otak, biasanya terjadi pada bayi dan anak-anak, hidrosefalus membuat ukuran kepala membesar.
Gio Tampubolon, ketua Fordmudes (Forum Diskusi Pemuda Desa) Sei Penggantungan didampingi Jahotben Simbolon dan tokoh pemuda desa setempat merasa peduli dan menggalang donasi demi kesembuhan Aroihan.
"Saat pertama jumpa sama adik Aroihan (Rehan), hati saya teriris, saya seperti merasakan apa yg di rasakan adik Rehan, dasar itulah niat saya ingin membantu adik Rehan, dan bagi saya yang utama adalah kemanusian diatas semua kepentingan," ujar Gio saat dikonfirmasi melalui WhatsApp
Baca juga: Mahasiswa IKS FISIP USU Salurkan Donasi Pada Warga Medan Yang Terdampak Banjir
Gio bersama tokoh pemuda Desa Sei Penggantungan lainnya menyerahkan langsung donasi yang dikumpulkan ke rumah Rodiyah.
"Jadi kami dari Fordmudes menggagas bantuan ini karna kami peduli, jadi jangan lihat dari jumlah uang ini tapi lihatlah kepedulian kami, semoga bermanfaat bagi kesembuhan Aroihan" ujar Gio yang juga ketua Fordmudes Sei Penggantungan itu, Rabu (30/12/2020).
Gio dan Aroihan bayi penderita hidrosefalus |
Adapun donasi yang berhasil dikumpulkan sebanyak 4.700.000 diterima langsung oleh Rodiyah, Ibu dari Aroihan disaksikan kepala dusun 7 desa Sei Penggantungan.
Baca juga: Sungai Deli Sumut Meluap, PBB Bantu Anggota dan Masyarakat Korban Banjir
Amin, kepala dusun 7 juga mengucapkan terima kasih atas kepedulian pemuda. Dirinya berharap semoga perjalanan perobatan ke Medan berjalan dengan baik nantinya.
"Mewakili pemerintah desa dan dusun sei timah, kami juga mengucapkan terima kasih kepada abang-abang kami, semoga dibalas Allah SWT, karna kami tak dapat membalas," ujar Amin
Rodiyah saat dikonfirmasi koresponden indosatu.id melalui telepon seluler mengatakan telah berkomunikasi dengan Rumah Peduli Labuhanbatu (RPL) tentang perobatan anak semata wayangnya ke Medan.
Baca juga: Mengenal Ustadz Ebit Lew, Tokoh Masyarakat di Malaysia Yang Suka Berbagi Rezeki
Begitu juga dengan bantuan dari Fordmudes, dirinya sangat berterimakasih atas kepedulian terhadap anaknya. Apalagi saat ini dirinya sebagai single parent (orang tua tunggal) sebab suaminya sudah lama tidak pulang dari perantauan.
"Ya, saya ucapkan terimakasih, kalau ayahnya (Ayah Rehan) tak tau entah dimana, uda lama merantau tak pulang-pulang," ujarnya saat dihubungi melalui telepon seluler.
Ditambahkannya, tanggal 5 Januari 2021 mereka akan berangkat ke Rumah Sakit Adam Malik Medan untuk menjalani operasi Rehan sesuai komunikasi dengan RPL.
"Iya, berangkat nanti tanggal 5 bulan 1 ke Medan untuk operasi," tutup Rodiyah.
Pewarta: Lian
Editor: Admin