INDOSATU.ID | Usaha tempah sepatu lokal Serikat Rakyat Pekerja dengan merek Maybe yang beralamat di Jl. Panjang, Tegal Sari Mandala III, Medan merupakan salah satu usaha dari ratusan usaha tempah sepatu yang ada di kota Medan yang terdampak pandemi COVID-19.
Hal ini katakan pemilik usaha, terpaksa produksinya menurun karena kemampuan beli masyarakat semakin menurun yang mengakibatkan jumlah penjualan terus menurun.
“Dimasa Pandemi Covid-19 penjualan dan pemasaran terus turun drastis sampai menyentuh 50%," ujar pemilik usaha.
Disamping itu, perkembangan dunia di era digital 4.0 ini juga sangat berpengaruh besar.
Baca Juga: Relawan KPP-SUMUT & IMAHA Aksi Dana Peduli Banjir Sumatera Utara
Salah satunya pemasaran sepatu lokal ini belum memiliki media sosial (medsos) sebagai platform promosi, begitu juga dengan publik figur sebagai model produk, serta belum adanya layanan COD (Cash On Delivery).
“Belum ada medos, model, juga belum melayani bayar ditempat atau COD, menjadi salah satu macetnya jual beli sepatu ini,” lanjut pemilik kepada awak media
Khafipah Lidiana Siregar, Mahasiswi Praktikum Ilmu Kesejahteraan Sosial Universitas Sumatera Utara (IKS USU) mencoba melakukan terobosan baru, salah satunya membuat akun medsos, give away dalam bentuk sebar postingan,like, dan sebagainya pada medsos Instagram dan Whatsapp, dengan tujuan agar merek sepatu tersebut diketahui khalayak ramai.
Baca Juga: Medan Butuh Reformasi Birokrasi Menuju Medan Berkah, Taruna Merah Putih Adakan Webinar
“Kita coba buat promosi lewat medsos dengan membuat akun serta give away, juga layanan bayar ditempat, dengan cara ini produk sepatu Maybe dikenal publik,i" papar Khafipah. Selasa (5/1/2021)
Dalam hal praktikum ini, Khafipah dibimbing oleh dosennya Agus Suriadi, S.Sos, M.Si sebagai supervisornya.
Selain itu, Khafipah juga bersedia menjadi publik figur (model) produk sepatu tersebut, dia juga menekankan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) ketika melakukan COD mengingat masa pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai.
“Terobosan ini menambah inovasi dari yang sebelumnya sebagai bagian dari inovasi," lanjutnya
Baca Juga: Mahasiswa IKS FISIP USU Salurkan Donasi Pada Warga Medan Yang Terdampak Banjir
Khafipah juga menambahkan, “Dengan pola strategi yang kita buat di era digital 4.0 ini tentunya bisa meningkat penjualan sepatu Maybe mencapai 70% plus dengan memberikan bonus stiker dan gelang unik pabrikan," jelasnya
Menurut Edi seorang penggerak usaha, ditengah kondisi seperti ini yang diperlukan adalah inovasi, kemampuan untuk beradaptasi, dan kemampuan untuk tetap bertahan.
“Metode pemasaran secara digital ini salah satu bukti bahwa untuk tetap bertahan dengan keunggulan dan memenangkan persaingan perlu sumber daya manusia yang inovatif dan adaptif,” ujar Edi mengapresiasi terobosan mahasiswi USU itu
Edi juga berharap agar kedepan para adik-adik mahasiswa bisa memberikan inovasi terbaru bagi masyarakat guna meningkatkan pendapatan masyarakat di tengah pandemi.
Baca Juga: PBB Deliserdang Ucapkan Belasungkawa Kepada Penasehat PBB Babel
“Kita berharap agar kedepannya makin banyak adik-adik mahasiswa yang bisa memberikan inovasi terbaru yang bermanfaat bagi masyarakat,” tutupnya
Tak lupa pula, Khafipah Lidiana Siregar pada kesempatan akhir dalam praktikumnya di Serikat Pekerja Rakyat berharap program yang ia buat untuk Serikat Pekerja Rakyat ini bisa maksimal
Menurutnya, hal yang patut diperhatikan dalam perencanaan demi mencapai segmentasi pasar konsumen, antara lain :
- Geografi : letak lokasi harus strategis dengan daya beli masyarakat,
- Demografi : Pemakaian nya dari anak kecil hingga orang dewasa,
- Psikografi (life style) : mengikuti model trend masa kini, dan
- Behavior : harus ada reseler.
Baca Juga: HUT RI Ke-75, GERMADES LABURA Upacara Diatas Jalan Rusak
Kemudian yang berdampak pada hal-hal tersebut, antara lain :
- Untuk memiliki lokasi yg strategis harus menyiapkan lahan parkir kendaraan.
- Tersedianya ruang tunggu.
- Explisit : adanya musik & AC demi kenyamanan konsumen.
- Implisit : pekerja harus humble
Terobosan ini bagian dari strategi, inovasi dan gagasan kreatif yang wajib
dilakukan di era globalisasi masa kini menurut mahasiswa USU itu.
Kontributor: Fahrizal
Editor: Redaksi