Milki Sidik, Pengurus Pusat GAMKI Bidang Hubungan Organisasi |
INDOSATU.ID | Yohanes Budi Hutagalung yang menjabat sebagai Ketua Umum (Ketum) Gerakan Pemuda Kristen Indonesia (GPKI) meminta agar Munarman dibebaskan.
Sebelumnya diketahui bahwa Munarman ditangkap Datasemen Khusus (Densus) 88 karena diduga terlibat dengan informasi-informasi perencanaan tindakan teror.
Yohanes mengatakan tudingan Munarman terlibat terorisme tidak berdasar, sehingga dirinya bersama organisasinya mendesak agar Munarman dibebaskan.
"Tuduhan kepada Bang Munarman sebagai penggerak dan terlibat terorisme sangat tidak berdasar, kenapa baru sekarang ditangkap," ujar Yohanes seperti dilansir dari demokrazy.id
Ternyata pernyataan Yohanes ditanggapi oleh organisasi pemuda kristen yang bernama Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI).
Milki Sidik, pengurus pusat GAMKI bidang hubungan organisasi, komunitas dan lintas iman, mengatakan kalau pernyataan Yohanes tidak mewakili pemuda kristen Indonesia.
Selain itu, dirinya juga masih ragu dengan legal standing GPKI, sebab menurutnya dirinya belum pernah mendengar organisasi kristen bernama GPKI.
"Kami belum pernah mendengar organisasi kristen bernama GPKI. Dugaan kami, GPKI ini baru saja dibentuk untuk membangun opini tertentu," jelas Milki
Ditambahkannya bahwa beberapa pimpinan Gereja juga bertanya kepada GAMKI, apa hubungan GPKI dengan GAMKI.
"Beberapa pimpinan Gereja juga bertanya tentang keberadaan GPKI, mereka mengira kita sama dengan GPKI sementara kita tidak tau menau apa, kapan dan dimana GPKI itu dibentuk," terangnya
Menurut Milki, apa yang disampaikan Yohanes sebagai ketum GPKI sudah menggores hati pemuda kristen, sebab menurutnya, apa yang disampaikan GPKI sangat bertentangan dengan aspirasi pemuda kristen dari daerah-daerah.
"Pemuda kristen berharap Indonesia dapat hidup rukun dan damai, tidak terpecah-pecah akibat intoleran, radikalisme. Kami minta jangan manfaatkan organisasi kristen untuk menimbulkan keresahan ditengan masyarakat," tegas Milki
Penulis: Lian
Editor: Redaktur
Sumber: realita.co