Oleh :
Fahrizal Siagian
(Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Islam Sumatera Utara)
Hari Sumpah Pemuda kali ini mengambil tema “Bersatu, Bangkit dan Tumbuh” bukan tanpa alasan, tema ini diambil untuk menegaskan kembali komitmen yang telah dibangun oleh para pemuda yang diikrarkan pada tahun 1928 dalam Sumpah Pemuda yang dalam dua tahun terakhir ini dilanda Pandemi Covid-19 ditambah lagi masalah multidimensi yang kunjung belum tuntas.
Sebut saja seperti masalah KKN (Korupsi Kolusi Nepotisme), masalah lemahnya penegakan hukum, masalah kamtibmas, masalah kemiskinan dan kesenjangan sosial, ancaman ideologi asing, anjloknya nilai mata uang rupiah terhadap Dollar AS dan masalah kronis lainnya yang melanda bangsa ini belum terselesaikan.
BACA JUGA : Rismon Raja Mangatur Sirait Kembali Tulis Surat Terbuka Jilid 2 Kepada Gubernur Sumut
Momentum-momentum bersejarah penting dalam perjalanan bangsa Indonesia bisa dicapai dengan modal persatuan para pemuda khususnya kalangan mahasiswa di tengah berbagai keragaman yang dimiliki bangsa Indonesia.
Mahasiswa sebagai agen perubahan (agent of change) merupakan suatu fakta sejarah yang tak bisa diabaikan begitu saja, Pemuda Indonesia selalu menjadi penentu momen penting perjalanan bangsa Indonesia.
Pemuda Indonesia harus menjadi tonggak berdirinya bangsa untuk bersatu dan mewujudkan cita-cita proklamasi 17 Agustus 1945 dan Ikrar Sumpah Pemuda 1928.
Sumpah Pemuda harus menjadi warning bagi bangsa Indonesia terkait peran pemuda kedepannya.