Jakarta - INDOSATU.ID | Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) telah diketuk palu beberapa waktu lalu oleh DPR RI. Selanjutnya memasuki tahapan-tahapan pemindahan.
Namun, di sisi lain masih banyak suara sumbang dari antek-antek asing seperti kicauan dari kader-kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan beberapa pengamat ekonom.
Terkait kicauan itu, Ketua Umum (Ketum) Kornas-Jokowi angkat bicara, mereka menyebut kelompok penolak pemindahan IKN itu golongan antek asing.
“Kenapa beberapa pihak yang menolak pemindahan ibukota kami katakan antek asing? Karena pemindahan IKN sangat merugikan dan mengancam eksistensi Singapura sebagai pusat negara perdagangan, jadi terlihat kan siapa yang sebenarnya antek asing,” ujar Ketua Umum Kornas-Jokowi, Abdul Havid Permana dalam rilisnya, Senin (24/1/2022).
Lanjut Havid, “selama ini mereka selalu berteriak Jokowi sebagai antek asing, akan tetapi secara sikap dan tindakan terlihat jelas siapa yang antek asing yang sesungguhnya,” imbuh aktivis 98 ini.
Oleh karena itu pihaknya menegaskan sikapnya, dengan tegak lurus mendukung penuh keputusan pemerintah dan DPR RI terkait pemindahan Ibu Kota Negara baru.
“Kalau kita berpikir secara ekonomi politik ke depan, keputusan Presiden Jokowi patut kita apresiasi setinggi-tingginya. Keputusan itu amazing sangat strategisnya, dapat kita simpulkan salah satu keputusan dalam kerangka menuju keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” papar dia.
Demikian tutup Havid, hal yang dilakukan Presiden Jokowi tersebut merupakan wujud janji kampanyenya, yakni, “Pemerataan pembangunan yang bukan hanya di pulau Jawa-Sumatera, melainkan juga benar-benar pembangunan 'Indonesia Centris’,” tutupnya.
Penulis : Lian
Editor : Admin