Jakarta - INDOSATU.ID | Kordinator Lembaga Advokasi Kajian Strategis Indonesia (LAKSI) Azmi Hidzaqi mengajak kepada seluruh masyarakat agar tidak mengganggap remeh dan mencurigai hasil temuan penelitian dan kajian dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terkait adanya pengungkapan data 198 Ponpes di Indonesia terafiliasi jaringan teroris.
"Yang jelas kami melihat BNPT bukan sedang menyudutkan Pondok Pesantren (Ponpes) apalagi Islamofobia. Oleh karena itulah maka pernyataan Kepala BNPT soal adanya Ponpes yang terpapar jaringan terorisme harus dijadikan "warning" bagi pemangku kebijakan agar lebih serius lagi dalam memberikan perhatian terhadap isu terorisme," ujarnya, Rabu (2/1/2022) kepada Redaksi INDOSATU.ID.
Pernyataan Kepala BNPT beberapa waktu lalu patut didukung dan diapresiasi, sebab menurutnya ancaman terhadap kedaulatan Negara bisa terjadi kapan saja, oleh karena itu untuk mengantisipasi paham dan ideologi terorisme diperlukan kerjasama semua pihak agar tidak mudah terjebak dan terpancing dengan ideologi dan paham dari kelompok terorisme.
"Kami yakin bahwa kepala BNPT memiliki data yang akurat dan tepat dalam melakukan pemetaan, monitoring terhadap ancaman dari kelompok radikal tersebut.
Pernyataan Komjen Boy Rafli Amar dalam RDP di gedung DPR telah menunjukkan kepada kita semua bahwa ada ancaman yang serius bagi generasi penerus Bangsa. Apabila Negara salah dalam menerapkan konsep dan strategi dalam penanggulangan terorisme ini maka taruhannya adalah kedaulatan Negara dan jiwa manusia, kami berharap jangan ada lagi korban jiwa melayang akibat kelompok terorisme, Jadi wajar saja kepala BNPT mengingatkan kita semua untuk lebih berhati-hati terhadap kelompok terorisme ini yang memiliki banyak motif dalam menyebarkan paham ideologinya," jelasnya.
Azmi menambahkan, seharusnya data BNPT menjadi pertimbangan bagi orangtua agar lebih waspada dan tidak salah dalam memilih pondok pesantren.
BACA JUGA : Wakil Ketua Naposo Naimarata Medan, Daniel : "Jangan Rusak Ekosistem di Danau Toba"
"Sebelumnya, Kepala BNPT mengeluarkan statement ini, seharusnya dapat dijadikan masukan bagi masyarakat agar lebih waspada terhadap proses pendidikan anaknya agar tidak salah dalam memilih pondok pesantren, data ini jangan dianggap remeh. Karena pastinya BNPT sudah melakukan monitoring, pemetaan dan penelitian secara objektif dan mendalam terhadap jaringan dari kelompok terorisme," jelasnya lagi.
LAKSI meminta agar masyarakat tidak menaruh curiga berlebihan terhadap data BNPT itu.
"Kami meminta agar masyarakat jangan mempolitisasi isu ini untuk menyudutkan BNPT dengan menuduh lembaga BNPT sudah melakukan stigma dan framing soal pondok pesantren, kami harap masyarakat dapat memahami kinerja BNPT saat ini yang memang ditugaskan Negara melakukan dan menyusun kebijakan, strategi, dan program nasional dibidang penanggulangan terorisme, juga
mengoordinasikan instansi pemerintah terkait dalam pelaksanaan dan melaksanakan kebijakan di bidang penanggulangan terorisme," tutupnya.
Penulis : Dika
Editor : Admin