Dedi Siregar, Ketum DPP LIPPI | Foto : Indosatu Network |
Jakarta - INDOSATU.ID | Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terus bergerilya dalam upaya penanggulangan serta pencegahan tindakan terorisme.
BNPT juga terus mengkampanyekan pemahaman kepada masyarakat perihal bahayanya paham radikal.
Badan yang dipimpin oleh Komjen. Boy Rafli Amar kembali mendapat dukungan dari berbagai kalangan seperti Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Independen Pemuda Pemerhati Indonesia (DPP LIPPI) melalui Ketua Umum Dedi Siregar.
DPP LIPPI mengkaji tentang apa yang dilakukan BNPT semata-mata hanya ingin menjaga persatuan Indonesia. Sebab menurutnya idelogi yang mengancam kebhinekaan dapat menghancurkan persatuan sesama anak bangsa.
"Menurut kajian kami bahwa BNPT tidak pernah main-main dalam memberantas terorisme di Indonesia seperti yang baru-baru ini BNPT buka suara terkait ciri-ciri penceramah radikal, kami menilai BNPT menyebut indikator penceramah ini dibuat untuk kewaspadaan nasional terhadap paham radikalisme di Indonesia," ucap Dedi Siregar, Rabu (9/2/2022).
"Kami menilai apa yang sampaikan BNPT itu adalah warning agar semua pihak tidak sembarangan dalam mengundang penceramah atau pun mendengar penceramah, menurut kami informasi yang di sampaikan BNPT itu harus didukung oleh semua pihak," tambahnya.
Terkait ciri-ciri penceramah radikal yang dikeluarkan BNPT, kata Dedi sudah pasti melalui riset yang memiliki keahlian di bidangnya dalam menyimpulkan sesuatu.
"BNPT telah memberikan informasi kepada publik terkait ciri-ciri penceramah radikal sudah tentu melalui kajian yang mendalam dan melalui tahap diskusi dengan stekholder yang ada karena pada dasarnya BNPT memiliki tim ahli yang memiliki kompetensi di bidangnya," jelas Dedi.
Dedi menjelaskan sepanjang 2021, ratusan orang telah ditangkap oleh BNPT dengan angka mencapai 364 orang, prestasi ini katanya layak untuk diapresiasi oleh publik karena terkait kinerja.
"Kami mengapresiasi kinerja BNPT yang terus memberi pemahaman kepada masyarakat dengan inovasi-inovasi yang memudahkan masyarakat memahami bahayanya paham radikal dan terorisme. Kami berpikir, dengan staretagi BNPT seperti ini rencana jaringan teroris dalam penyebaran radikalisme dapat dijegah," jelasnya lagi.
Keberhasilan BNPT sepanjang 2021, lanjutnya menjadi bukti bahwa BNPT bekerja keras dan ini menjadi bukti jika terdapat ada asumsi dan keraguan publik dan narasi negatif yang di arahkan kepada BNPT.
Dedi berpendapat bahwa teroris akan terus bekerja keras dalam memperluas jaringannya secara terstruktur dan masif untuk menyebarkan paham intoleransi dan radikalisme yang nanti mengarah pada aksi teror dengan berbagai taktik.
Strategi ini imbuhnya akan memanfaatkan momen di segala lini dengan mengunakan ideologi maut kekerasan, menghalalkan segala macam cara, yang anti Pancasila dan NKRI.
Penulis : Humas DPP LIPPI
Editor : Admin