Kantor Camat Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang | Foto: Azhari/Indosatu Network |
Deli Serdang - INDOSATU.ID | Diduga tidak becusnya kinerja pihak pejabat Kecamatan Tanjung Morawa dalam pembuatan KTP, Kartu Keluarga dan Akte membuat banyak kesal Masyarakat.
Belum lagi dugaan Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Tanjung Morawa yang sudah mulai gemar memblokir kontak wartawan.
Padahal seharusnya sebagai pejabat publik tidak mencerminkan hal yang demikian, kalau bersih kenapa harus risih.
Mendengar hal demikian Sekretaris Perkumpulan Wartawan Deli Serdang (PWDS) Azhari Rangkuti mencoba melakukan pengecekan dilapangan.
Dari hasil pantauannya, benar adanya banyak warga yang menunggu pencetakan KTP, Akte dan Kartu Keluarga yang belum selesai, hal ini diutarakan Azhari kepada redaksi Indosatu Network melalui pesan WhatsApp, Rabu (16/3/2022) malam.
Dikantor camat Azhari Rangkuti melihat dua orang anak laki-laki memakai seragam sekolah dengan wajah kesal, kemudian Azhari menghampiri mereka dan menanyakan sedang apa.
VS salah satu diantara siswa tersebut menerangkan kalau mereka sudah melakukan perekaman foto untuk KTP tiga minggu lalu. Namun hingga hari ini KTP kedua anak itu tak kunjung selesai dicetak.
VS pun mengeluhkan ketidaksiapan KTP nya, bahkan dirinya menyindir pemerintah kecamatan Tanjung Morawa dengan mengatakan apa perlu memberikan uang pelicin.
Hal itu diungkapkannya karena merasa kesal dan kecewa terhadap pemerintah kecamatan Tanjung Morawa yang tidak kunjung mencetak KTP miliknya.
"Saya sekolah di MAN 1 Deli Serdang Om, kami sudah 3 Minggu nungguin KTP kami belum siap-siap juga dicetak, tanggal 23 bulan Februari 2022 lalu kami sudah rekam foto, kemudian bapak yang dikantor itu bilang siapnya sekitar 2 atau 3 minggu. Hari ini kami kesini lagi, tapi bapak itu bilang belum siap juga. Katanya tunggu 3 atau 4 minggu lagi om, kami kan juga kemari jauh om, saya dari desa Bangun Sari Baru, apa kami harus membayar pakai uang baru cepat selesai, tolonglah om bantu biar cepat siap KTP kami," ujar VS menerangkan kepada Azhari.
SRRS warga Bandar Labuhan teman sekolah dengan VS juga mengungkapkan kekesalannya sembari meminta bantu kepada Azhari agar KTP mereka bisa dicetak.
Dituturkannya bahwa hari ini tepat tiga minggu sejak perekaman foto sesuai arahan dari pegawai kecamatan yang merekam foto mereka kala itu.
"Sudah 3 Minggu om, hari ini pas, maka kami datang om, malah kata bapak yang didalam kantor kecamatan itu nunggu 3 atau 4 minggu lagi om, apa bayar om ya kira-kira bikin KTP. Bantulah om biar cepat siap om, kami anak sekolah om mana bisa berbuat apa-apa om," pungkas SRRS.
Azhari Rangkuti yang menjabat sebagai Sekretaris PWDS merasa kasian dengan kedua siswa tersebut.
Kemudian Azhari masuk kedalam ruangan kantor pengurusan KTP dan bertemu inisial Endri menanyakan ada apa sebenarnya.
Endri mengatakan "Dari pihak Capil blanko kabarnya kosong bang, dan masalah selesai KTP itu sebulanan bang, Akte dan Kartu Keluarga pembuatannya tidak disini bang," ujarnya.
Lantas Azhari menelpon Camat Tanjung Morawa Marianto Irawadi S.sos menanyakan berapa hari SOP sebenarnya pembuatan KTP, Akte dan Kartu Keluarga,
Pada sambungan telepon, camat Tanjung Morawa itu menjelaskan kalau SOP nya selama 14 hari kerja.
"SOP pembuatan 14 hari kerja, mungkin blanko dari sana kosong atau lagi ada kendala saja maka bisa lama," ujar Camat Tanjung Morawa.
Marianto, Camat Tanjung Morawa itu lantas bertanya balik kepada Azahari tentang siapa saja ada di ruangan tempat Azhari.
"Emang siapa didalam ruangan kantor disitu ada si Pulungan Kasubag?," tanya Marianto.
"Cuma ada si Endrik sama si Koko lagi tidur dan Pulungan tidak ada," jawab Azhari.
Camat Marianto pun melanjutkan penjelasannya.
"Kartu Keluarga dan Akte tergantung kelengkapan data dan persyaratannya," ujarnya menjelaskan.
Mendengar penjelasan Camat dan realitas sulitnya mengurus administrasi kependudukan membuat Azhari gerah.
Dirinya menilai sudah pantas Camat dan Sekcam Tanjung Morawa diganti bila hal administrasi kependudukan saja tidak mampu dikerjakan.
"Camat dan Sekcam Tanjung Morawa itu sudah pantas diganti saja, sudah terlalu lama juga Camat itu menjabat di Kecamatan Tanjung Morawa ini. Masalah adminitrasi pembuatan KTP, Akte dan KK saja lama kali selesainya. Apalagi Sekcam nya itu sudah mulai blokir-blokir nomor Wartawan. Sangat tidak patut menjadi panutan seorang pejabat publik seperti itu. Nomor saya saja sudah diblokir sama dia, kalau bersih dia kenapa harus risih," ujar Azhari Kesal.
Sementara pihak Capil Kabupaten Deli Serdang yang bernama Muharam yang bertugas di bagian KTP ketika dikonfirmasi Azhari melalui vidcall dan chat WhatsApp hingga bekali-kali belum menjawab tentang benar tidaknya kelangkaan blanko.
Sambung Azhari, dirinya berharap agar Bupati dan Wakil Bupati Deli Serdang tidak diam mendengar permasalahan dan keluhan masyarakat Tanjung Morawa.
Dia pun mengusulkan kepada Bupati, supaya Camat dan Sekcam Tanjung Morawa yang saat ini menjabat dapat dirotasi atau diganti melihat kinerjanya yang tidak peduli dengan kepentingan masyarakat.
"Jika berita ini dibaca bapak Bupati atau bapak Wakil Bupati, tolonglah diganti Camat dan Sekcamnya itu. Saya rasa sudah patut diganti, Tanjung Morawa sudah memerlukan pejabat Kecamatan yang baru kalau mereka seperti itu," pungkasnya. (Red)