 |
| Rara Wulandari, pawang hujan saat melakukan aksinya | Foto: Istimewa |
Jakarta - INDOSATU.ID | Perhelatan MotoGP di Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat dengan melibatkan TNI Angkatan Udara dalam memodifikasi cuaca hingga pawang hujan dikomentari Roy Suryo, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga semasa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Tidak pantas yang dilakukan begitu," cuitnya di akun media sosial.
Dimana hujan di Sirkuit Mandalika pada gelaran MotoGP kemarin, pawang hujan bernama Rara yang berjalan ke lintasan sirkuit Mandalika dengan membawa sesajen pun mendapat sorotan yang disiarkan ke seluruh dunia.
Apalagi setelah akun resmi MotoGP membuat status seolah membenarkan jika Rara bisa menghentikan hujan di Sirkuit Mandalika.
Diketahui, Rara telah dilibatkan oleh pengelola sirkuit Mandalika jauh sebelum gelaran MotoGP berlangsung.
Politikus Partai Demokrat itu, membuat postingan tentang Rara dengan akhiran emotion tertawa terbahak-bahak pada Senin 21 Maret 2022.
Cuitannya juga mengkomentari besarnya biaya penyelenggaraan MotoGP yang cukup fantastis.
Dia menyebutkan perhelatan MotoGP menggunakan Rp 2,5 triliun APBN. Ia pun menyesalkan ritual pawang hujan itu, karena malah terkesan dipertontonkan dan menentang kehendak Allah.
"Itu memang benar-benar ada dan terjadi yang sudah tidak asing lagi dengan adat dan budaya yang memiliki berbagai macam ritual," cuitnya lagi.
"Tetapi tidak untuk dipertontonkan oleh Negara dan terkesan menantang kehendak Allah Subhanahu wa ta'ala," tulisnya.
Dia juga menilai pawang hujan itu tidak bisa dikatakan berhasil, Roy Suryo menilai pawang sukses kalau dari awal tidak hujan. Jika hujan berhenti setelah satu jam, menurutnya Insya Allah kehendak Allah.
Roy Suryo lebih mengapresiasi langkah TNI angkatan udara yang melakukan modifikasi cuaca di Mandalika yang dinilai lebih masuk akal.
"Bravo TNI Angkatan Udara dan meski semuanya kembali kepada Tuhan," tulis Roy lagi.
TNI Angkatan Udara disebutkan bahwa TNI Angkatan Udara dan BIN melakukan operasi teknologi modifikasi cuaca di kawasan sirkuit Mandalika pada Jumat 18 Maret 2022.
Selain berkomentar, Politikus Partai Demokrat itu juga melampirkan foto-foto pawang hujan.
Menanggapi cuitan Roy, Denny Siregar langsung mengungkit masa SBY ketika berkunjung ke Madura, dimana kedatangannya dibantu 100 pawang hujan untuk mengendalikan cuaca.
Hal ini dilakukan menyusul cuitan sindiran dari mantan politisi Demokrat pada pelaksanaan MotoGP Mandalika, Mnggu (20/3/2022).
Denny pun melampirkan tautan beberapa pemberitaan di media soal tentang aktivitas beberapa tahun silam.
Seperti berita yang dimuat pada 15 Desember 2008 dengan judul '9 Pawang Beraksi Agar SBY tidak kehujanan'.
Adalagi tautan berita Tempo pada 4 Desember 2010 berjudul 'SBY Datang 100 Pawang Hujan Jaga Langit Madura'.
"Kalau masalah itu Pak SBY selalu di depan," singkat Denny di akun YouTube nya.
Kemudian Denny memberikan saran kepada Roy Suryo "Makanya Mas Roy Suryo kalau Bos punya aib jangan sok buka buka aib orang, netizen+ 62 jarinya garang-garang, sampai kerak-kerak bisa ketahuan," ucap Denny.
Seperti diketahui pada tahun 2013 Pemerintah Kabupaten Sumenep Jawa Timur menugaskan pawang hujan.
Mereka bertugas memastikan hujan tidak mengganggu kegiatan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selama di Madura kala itu.
"Mereka dikontrak untuk kedatangan Pak SBY," kata Kepala Bagian Humas Pemkab Sumenep Subianto pada 3 Desember 2013.
"Pawang hujan berasal dari 7 kecamatan di Sumenep, misal Kecamatan Gapura, Kalianget. Mulai malam ini mereka sudah menjalankan tugasnya," ujar Subianto dikutip dari media Utama pada kala itu.
Penulis: Anto
Sumber: Dikutip dari berbagai sumber
