Jakarta - INDOSATU.ID | Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Poldasu) berhasil mengamankan 7 (tujuh) orang anggota kawanan geng motor yang melakukan aksi kekerasan dengan melakukan penganiayaan hingga mengakibatkan korban meninggal dunia.
Peristiwa itu sempat viral di media sosial yang diambil dari rekaman salah satu warga tempat kejadian peristiwa (TKP). Tindakan kriminal itu dilakukan terhadap warga Medan Labuhan hingga tewas.
Aksi kekerasan itu diketahui dilakukan kawanan geng motor terhadap seorang pria dan sudah berkeluarga bernama Retno.
Akibat ulah keji kawanan geng motor itu, pria tersebut tewas ditikam. Mirisnya lagi, korban tewas ditikam dihadapan istri dan anaknya.
Atas tindakan cepat pihak Kepolisian menangkap para pelaku kekerasan yang tergabung dalam geng motor itu mendapat apresiasi dari Forum Mahasiswa Sumatera Utara (Formasu) yang berdomisili di ibukota Jakarta.
Melalui Ketua Umum (Ketum) Formasu Jakarta, Dedi Siregar mengatakan turut memberikan apresiasi terhadap jajaran Poldasu yang bergerak cepat untuk menangkap dan mengamankan 7 orang pelaku geng motor yang sangat keji dan sudah sangat meresahkan masyarakat.
"Kami sebagai bagian dari masyarakat Sumut sangat mendukung gerak cepat dari Kapolda Sumut yang langsung menangkap para pelaku begitu ada kejadian dan pemberitaan di berbagai media yang sempat viral," kata Dedi melalui rilis yang dikirimkan ke redaksi Indosatu Network, Minggu (25/4/2022).
Sebelumnya, sempat viral sebuah video yang memperlihatkan tindakan kriminal di media sosial yang dilakukan kawanan geng motor.
Mereka diketahui beraksi di persimpangan Jalan Kantor, Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan, pada Rabu (20/4/2022) malam.
Atas perbuatan tersebut, Dedi selaku Ketum Formasu Jakarta menambahkan sangat mengecam tindakan para pelaku kriminal itu.
"Kami mengecam keras tindakan brutal yang telah dilakukan para pelaku apalagi sampai menghilangkan nyawa korbannya," kata Dedi lagi.
Dedi Siregar juga mengatakan bahwa, tidak boleh ada tindakan atau kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok premanisme yang berpotensi membuat keresahan dan ketidaknyamanan di tengah masyarakat.
Akibat aksi premanisme dan geng motor itu telah mencoreng nama baik Sumut, oleh karena itu perkumpulan mahasiswa Sumut yang berdomisili di Jakarta itu mengajak seluruh generasi muda dan semua pihak untuk membangun ketertiban dan ketenteraman di wilayah Sumut.
“Kami berharap kedepannya tidak ada aksi ataupun kegiatan-kegiatan yang dapat merugikan masyarakat, tidak ada tindakan-tindakan memberikan rasa cemas, rasa ketakutan. Marilah kita ciptakan kondusifitas di Sumut ini jadi tentram damai dan masyarakat dapat melaksanakan kegiatan-kegiatannya dengan baik tanpa ada gangguan keamanan dan rasa ketakutan,” ujar Dedi.
Formasu Jakarta juga menilai berdasarkan kinerja Jenderal Panca selama Kapoldasu, bahwa respon cepat terhadap laporan masyarakat sangat terlihat.
Dirinya juga yakin terhadap kepemimpinan Kapoldasu saat ini, dimana telah melihat beberapa kinerja Kapoldasu dalam mengayomi masyarakat.
Dia pun merasa yakin, respon cepat yang dilakukan Kapoldasu sejalan dengan Presisi Polri yang digaungkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
"Kami menilai Polda Sumut tidak membiarkan masyarakat kalah dengan peremanisme. Atas dasar itulah maka kami meminta masyarakat agar melaporkan setiap tindakan-tindakan premanisme yang terjadi. Kami yakin Kapolda Sumut akan menindaklanjuti laporan tersebut dengan cepat dan sebaik-baiknya, karena kami menilai Polri saat ini jauh lebih baik dalam memberikan jaminan pelayanan yang prima kepada seluruh masyarakat," tutup mahasiswa asal Sumut itu.
Editor: Admin
Sumber: Formasu Jakarta
