Medan - INDOSATU.ID | Delapan orang anggota geng motor (Gemot) yang menganiaya dan membunuh seorang pria di depan anak dan istrinya telah ditangkap dan diamankan pihak Kepolisian Sumut.
Informasi yang berhasil dihimpun, masih ada 3 orang lagi pelaku yang masuk daftar DPO (Daftar Pencarian Orang).
Irjen Panca Putra selaku Kapolda Sumut meminta agar 3 pelaku dan atau keluarga pelaku agar menyerahkan diri ke pihak Kepolisian. Jika tidak, Kapoldasu akan mengambil tindakan tegas dan terukur.
"Tiga orang lagi saya minta untuk menyerahkan diri. Jadi saya harus sampaikan. Kalau tidak, saya harus tegas kepada yang bersangkutan," kata Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak di Polrestabes Medan, Senin (25/4/2022) sore.
Menanggapi hal itu, Sabar Naek Limbong selaku Ketua Forum Diskusi Pemuda Desa Sumatera Utara (Fordmudes Sumut) mengatakan mendukung dan mengapresiasi respon cepat dan tegas yang dilakukan Kapolda Sumut.
"Tentu kita sudah tau, gemot (begal_red) itu penjahat kriminal jalanan. Fordmudes sangat mendukung Kapoldasu melakukan tindakan tegas terhadap pelaku kriminal," ujar Limbong, Selasa (26/4/2022).
Limbong juga mengatakan bahwa respon cepat Kapoldasu dapat menjadi contoh bagi Kapolres di tingkat kabupaten/kota di Sumut dalam teknis menanggapi kejadian peristiwa kriminal yang dilakukan begal.
"Persoalan begal ini tidak hanya di Medan tapi juga di beberapa kabupaten/kota di Sumut. Harapan kami pemberantasan begal juga dilakukan di kota-kota lain seperti, Siantar, Rantauprapat, Binjai, dan lain-lain," ujar pembina Gerakan Mahasiswa Labuhanbatu itu.
Dari informasi yang berhasil dihimpun Indosatu Network, menurut pengakuan para tersangka yang tertangkap, mereka memberi nama kelompoknya dengan sebutan Kumpulan Negara Bebas atau KNB.
Penulis: Dika
Editor: Admin
