ilustrasi penggunaan internet sebagai alat propaganda kelompok terorisme | Foto: pexel |
Jakarta - INDOSATU.ID | Kordinator Lembaga Advokasi Kajian Strategis Indosanesia (LAKSI) Azmi Hidzaqi mengatakan kepada jaringan media online agar masyarakat berhati-hati dan juga mewaspadai propaganda yang disebarkan melalui media sosial oleh kelompok radikalisme, sehingga berita-berita hoax yang bertebaran di media sosial dapat di kurangi.
Hal ini karena kelompok teroris sedang mencari simpati publik agar dapat melakukan serangkaian aksinya. LAKSI pun meminta supaya masyarakat tidak melakukan posting ulang terkait berita provokasi yang meyudutkan pemerintah.
"Selain itu juga kami meminta masyarakat berhenti memposting serta melakukan share berita yang mengajak melakukan perlawanan terhadap pemerintahan yang sah," ujar Azmi, Selasa (29/3/2022).
Azmi juga menilai banyaknya pesan provokasi di medsos yang berisi ajakan untuk melakukan perlawanan atau jihad untuk melawan aparat negara merupakan salah satu bentuk penyebaran ideologi radikal yang di tanamkan oleh kelompok terorisme.
Oleh karena itu, masyarakat diharapkan jangan mau sampai terjebak dengan narasi yang coba dibangun dan disebar luaskan oleh kelompok radikal.
Sebaiknya masyarakat mewaspadai adanya ajakan untuk melakukan aksi kekerasan yang mengatasnamakan Agama yang kerap kali beredar di media sosial.
Provokasi yang beredar di media sosial seringkali disebarkan oleh kelompok radikal sudah pada tingkat yang mengkhawatirkan, sehingga generasi muda perlu mewaspadainya.
Hal inilah dasar LAKSI mengajak generasi muda dan masyarakat pengguna media sosial untuk tidak turut serta memposting dan ikut menyebarkan konten, narasi dan porpaganda yang dibangun oleh kelompok radikal, dan kelompok terorisme.
“Kami mendukung apa yang tengah dilakukan oleh BNPT dan Tim Densus 88 dan aparat Kepolisian dalam rangka meningkatkan kewaspadaan terhadap konten dan narasi yang ada di medsos yang memiliki tujuan untuk menyebarkan paham dan ideologi yang berbeda dengan ideologi negara, serta ajakan untuk melakukan tindakan kejahatan terhadap kemanusiaan," jelasnya.
Azmi selaku kordinator LAKSI mengajak seluruh masyarakat agar turut mendukung peran dan langkah yang dilakukan oleh Densus 88 selama dalam melakukan operasi pencegahan dan penindakan terorisme di Tanah Air.
Dengan demikian, peranan aparat Kepolisian serta perangkat keamanan lainnya seperti BNPT dan Densus 88 dapat secara maksimal menangkal dan melawan kelompok radikal yang kerap kali melakukan aksi kejahatan terhadap kemanusia.
Sumber: Lembaga Advokasi Kajian Strategis Indonesia
Editor: Admin