Kaswan menahan rasa sakitnya di ranjang pasien Puskesmas | Foto: Edy/Indosatu Network |
Medan | INDOSATU.ID - Seorang warga Kabupaten Labuhanbatu bernama Kaswan 43) butuh perhatian dan bantuan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Labuhanbatu.
Menurut keterangan salah satu warga Labuhanbatu, Edy Syahputra Ritonga menjelaskan pada postingan akun medsosnya, Minggu (22/5/2022).
Edy merinci, bahwa Kaswan menderita penyakit usus buntu akut. Kini Kaswan hanya di rawat di Puskesmas, namun belum diketahui di Puskesmas mana Kaswan dirawat.
"Saya mendengar dan melihat dia merintih kesakitan dan menangis," tulis Edy Syahputra Ritonga di akunnya.
Kaswan (43), pria malang itu adalah warga dusun IV, Desa Cinta Makmur, Kecamatan Panai Hulu, Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara (Sumut).
Dirinya hanya bisa menangis dan menahan rasa sakitnya karena tidak punya dana untuk berobat ke Rumah Sakit.
Berbaring di ranjang pasien, terlihat wajah Kaswan yang terus menerus menahan sakit, satu impus juga terlihat terpasang di tangannya.
Ketiadaan biaya itu diungkapkan Ibunda Kaswan. Lasyiem (59) mengatakan kalau penyakit usus buntu anaknya sudah dialami sejak lima tahun lalu.
Namun akibat tidak punya uang yang cukup, Lasyiem hanya bisa membawa anaknya berobat ke Puskesmas.
Sebelumnya, pihak Puskesmas telah menyarankan agar Kaswan dirujuk ke Rumah Sakit di Rantauprapat ibukota Kabupaten Labuhanbatu.
Karena berasal dari keluarga kurang beruntung dan tidak mampu, Lasyiem sudah pasrah.
"Kaswan mengalami penyakit usus buntu yang sudah parah. Penyakit yang dideritanya sudah lima tahun lamanya. Pihak Puskesmas meminta agar dirujuk ke RSUD Rantau Prapat, namun karna keluarga tidak mampu dan tidak memiliki biaya hanya bisa pasrah di Puskesmas," tulis Edy lagi.
Merasa kasian, Edy meminta Bupati Labuhanbatu ambil tindakan. Apalagi katanya, Asuransi Kesehatan Daerah (Askesda) sudah tidak berlaku lagi setelah adanya kebijakan baru dari Pemkab Labuhanbatu.
Selain Askesda, ternyata keluarga Lasyiem ibu Kaswan tidak terdaftar di Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
Padahal, selaku keluarga kurang mampu, Lasyiem dinilai layak terdaftar sebagai Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dari BPJS subsidi Pemerintah.
BPJS subsidi Pemerintah menjadi salah satu andalan bagi keluarga tidak mampu untuk mendapatkan layanan kesehatan gratis.
Nantinya, iuran bulanan untuk keluarga yang terdaftar dalam BPJS gratis akan dibebankan kepada Pemerintah. Sehingga pihak keluarga tidak perlu pusing untuk membayar iuran bulanan BPJS.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan gratis ini, tentunya keluarga yang merasa kurang mampu dapat mendatangi Kepala Desa (Kades), untuk kemudian didaftarkan sebagai KPM.
"Mohon 10 jari kepada Pemerintah Labuhanbatu agar kiranya Askesda diaktifkan kembali, atau kebijakan sementara. Kasihan mereka warga kurang mampu yang tidak memiliki BPJS, jika hendak berobat agar dapat sembuh," tulis Edy.
Pemuda pesisir pantai Labuhanbatu itu sangat berharap besar kepada Pemkab Labuhanbatu. Bila pun Askesda tak berlaku lagi, dirinya memohon kebijaksanaan Pemkab Labuhanbatu terhadap penderitaan Kaswan.
Penulis: Lian
Editor: Admin