-->
  • Jelajahi

    Copyright © Media Indosatu - Menuju Indonesia Maju
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Tiga Warga Siosar Menjadi Korban Pembacokan Diduga Preman, PT BUK Bantah Perintahkan Preman

    Redaksi
    20 Mei 2022, 16:59 WIB Last Updated 2022-05-20T09:59:14Z
    Banner IDwebhost

    Salah satu korban pembacokan | Foto: bersamanewstv


    Tanah Karo - INDOSATU.ID | Situasi mencekam terjadi di Puncak 2000 Siosar, Kec. Tiga Panah, Kab. Karo, Sumatera Utara, kemarin. Bentrokan antara masyarakat Desa Sukamaju dengan PT Bibit Unggul Karobiotek (BUK) terjadi. Tiga masyarakat luka serius dibacoki dan ditikam terduga preman serta hartanya dibakar. Sementara pihak PT BUK juga mengaku dua karyawannya harus mendapat perawatan serius.


    Kasus bentrokan berdarah ini pun berlanjut ke ranah hukum.


    Kuasa hukum masyarakat Desa Sukamaju, Kec. Tiga Panah, Immanuel Elihu Tarigan, SH, mengatakan, masyarakat Desa Sukamaju korban bentrokan dengan sekelompok terduga premanisme di Puncak 2000 Siosar, telah mengadukan secara resmi pelaku pembacokan terhadap 3 warga Desa Sukamaju ke Polres Tanah Karo, Rabu (18/05/2022).


    "Adapun korban yang terluka terkena bacokan senjata tajam tersebut antara lain Simon Ginting (45) menderita luka bacok di leher sepanjang 15 cm, sehingga harus dijahit luar dalam sebanyak 20 jahitan," ujar Immanuel Elihu Tarigan kepada wartawan di Medan, Kamis (19/05/2022).


    Selain itu, tambahnya, Randa Ginting warga Desa Sukamaju juga mengalami tiga luka bacok di bagian kepala sebelah kanan, di lengan kanan dan goresan senjata tajam di bagian punggung dengan total 20 jahitan.


    Sementara yang ketiga, Tora Sitepu (23) warga Desa Sukamaju, terpaksa dirujuk dari RSU Kabanjahe ke salah satu rumah sakit di Medan karena kondisinya sangat kritis.


    Tora mengalami luka bacok senjata tajam sebanyak tiga kali di kepala, leher dan di tangan serta bekas tusukan senjata tajam di punggung sebelah kiri, sehingga harus menjalani 60 jahitan.


    Sedangkan Peres Sembiring dan Kurnia Brahmana warga Desa Sukamaju yang berjualan di Puncak 2000 Siosar yang juga menjadi korban aksi premanisme, ikut membuat laporan ke Polres Karo karena kedai kopi miliknya diobrak-abrik.


    Bahkan satu unit sepeda motor miliknya hilang serta barang dagangannya dihancuri.


    "Kedai kopi milik saya, termasuk barang dagangan saya hangus semua dibakar. Yang membuat saya bertambah sedih ada sejumlah uang yang disimpan istri saya dalam lemari ikut hangus terbakar semua," tambah Kurnia Brahmana sembari meneteskan air mata.


    Ditambahkan Immanuel, dalam bentrokan yang terjadi, Selasa (17/05/2022), juga terjadi pembakaran 12 unit sepeda motor roda dua.


    Begitu juga satu unit roda empat jenis Taft Badak warna merah milik warga Desa Sukamaju, dihancurkan kaca-kaca dan ban mobil digembosi dengan tusukan senjata tajam oleh kelompok terduga premanisme.


    "Kita sangat berharap Polres Karo segera menangkap para pelaku pembacokan, pengerusakan dan pembakaran warung milik warga Desa Sukamaju di Puncak 2000 Siosar, demi tegaknya supremasi hukum sekaligus memberikan efek jera bagi pelaku kejahatan," tegas Immanuel sembari meminta puluhan warga Desa Sukamaju kembali ke kampungnya secara tertib.


    Diakhir keterangannya, Immanuel bersama warga Desa Sukamaju mengungkapkan kekecewaannya atas pemberitaan media cetak terkait terjadinya peristiwa bentrokan di Puncak 2000 Siosar, Selasa (17/05/2022), karena hanya memuat keterangan sepihak tanpa konfirmasi kepada pihak masyarakat yang menjadi korban 3 orang terkena sabetan senjata tajam.


    PT BUK Bantah Gunakan Preman


    Sementara itu Kuasa Hukum PT BUK, Robianto Sembiring, SH, MH, yang dikonfirmasi bersamanewstv.com melalui whatsapp, Kamis malam (19/05/2022) membantah pihaknya menggunakan preman.


    "Tidak ada preman di lokasi saat itu. Dan PT BUK tidak pernah mengerahkan preman," tegas Robianto Sembiring, SH, MH.


    Menurut Robianto, sebelum bentrokan terjadi, karyawan PT BUK hendak membuat taman kerjasama dengan pihak lain. Saat pengerjaan taman hendak dimulai menggunakan dua ekscavator, kata Robianto, sekelompok ibu-ibu datang menghadang.


    "Salah satunya Intan Beru Sembiring," ungkap Robianto.


    Melihat aksi penghadangan tersebut, sambung Robianto, karyawan PT BUK pun melakukan pagar betis.


    Tiba-tiba ada lemparan sebuah tombak menghujam ke arah karyawan PT BUK. Spontan karyawan PT BUK melakukan pembelaan diri bersama karyawan pihak ke tiga yang ada di lokasi saat itu,” ujar Robianto.


    "Jadi, sekali lagi tidak ada preman. Yang ada adalah para karyawan yang membela diri," beber Robianto seraya mengaku tidak tahu siapa perusahaan pihak ketiga tersebut karena merupakan wewenang pimpinan perusahaan.


    Ditambahkan Robianto, SH, MH, akibat bentrokan itu dua orang karyawan PT BUK harus mendapat perawatan cukup serius.


    "Dua karyawan PT BUK mendapat perawatan cukup serius sampai saat ini. Kalau soal tombak, menurut keterangan teman-teman di lapangan berasal dari sebuah warung yang ada di lokasi tersebut. Seperti video yang beredar di Medsos, di warung itu juga ada senapan angin yang disandang seorang laki-laki," tandas Robianto, SH, MH.


    Editor: Admin
    Sumber: Bersamanewstv

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    close
    Banner iklan disini