 |
| Tangkapan layar pada video viral tersebut | Foto: Facebook |
Jakarta - INDOSATU.ID | Sebuah video memperlihatkan beberapa wanita meraba-raba dada pria yang berposisi duduk di kursi membelakangi.
Pada video tersebut, wanita dari belakang pria dengan posisi berdiri melakukan gerakan meraba-raba di atas dada pria.
Sementara pria yang duduk di depan para wanita itu dalam posisi bertelanjang dada tanpa baju.
Pantauan INDOSATU.ID pada Sabtu 7 Mei 2022, pada video yang diunggah oleh akun Ahmad Apriyanto itu menuai kritik dari netizen.
Banyak netizen menyayangkan teknik pembelajaran yang dilakukan seperti dalam video viral tersebut.
"Astaghfirullahaladziim, semoga pemerintah terkait memperhatikan ketersediaan patung (phantom) di lembaga pendidikan yang membutuhkan,mencegah kemudharatan," tulis akun Yopi Jhopi Owner Bdc, Sabtu (7/5/2022).
"Parah, segitu miskin kah dunia pendidikan kita, sehingga bersentuhan bukan mahrim," Niin E'nin Zubair.
"Apapun alasannya, secara medis ataupun ketiadaan alat-alat kesehatan, sangatlah tidak pantas dilakukan," tulis akun bernama Dinda.
Walaupun banyak komentar negatif dan menyangkut-pautkan kegiatan dalam video itu dengan Agama, beberapa akun mencoba menjelaskan kegiatan dalam video itu.
Akun Agnnostica Mell Mzsyka mencoba menjelaskan kalau kegiatan dalam video itu adalah kegiatan praktek bagi anak didik dibidang kesehatan.
Dirinya menjelaskan kalau dalam video itu adalah salah satu teknik memperlancar peredaran ASI bagi Ibu-ibu yang baru saja melahirkan.
"Itu praktek pijat perawatan payudara untuk melancarkan ASI (Air Susu Ibu) bagi Ibu partus yang tidak bisa keluarkan ASI atau ASI-nya tersumbat dan mencegah Kanker payudara. Memang itu diajarkan dalam dunia kesehatan kejuruan, bidan dan perawat, kalo tidak ada phantom/patung-nya pake manusia
jadi jangan langsung pikiran negatif ya," tulis akun Agnnostica Mell Mzsyka.
"Ini praktek latihan teori brascare untuk ante natal khusus nya bumil di trisemester akhir. Supaya ASI lancar dan mengatasi masalah susu tidak keluar airnya saat bayi lahir," tulis Sutrisno menjelaskan kegiatan dalam video.
"Masalah kesehatan masih awam bagi masyarakat kita. Kalau ada media (Alat Praktikum) nya lengkap sih oke-oke aja. Tapi kan yang dihadapi manusia nantinya bukan patung. Toh itu juga pake sarung tangan medis. Andaikan nih ya, ada panthom/patung yang bisa bicara "sakitnya ini, terasa begini" dan harganya murah dan bisa dijangkau, pastilah mereka akan memilih panthomnya. Itu sekalian mendidik mental biar kuat, profesional juga, biar bisa menjaga diri," tulis Nur Ma.
Hingga berita ini disiarkan, belum diketahui dimana dan di kampus mana kegiatan praktek tersebut dilakukan.
Namun, yang membuat netizen merasa sumbang atau tidak nyaman adalah dimana yang melakukan kegiatan praktek itu keseluruhannya memakai kerudung (jilbab).
Sehingga banyak netizen yang menghubung-hubungkannya dengan agama Islam.
Dalam video terlihat, para pria bertelanjang dada itu dengan tenang duduk dikursi membiarkan dadanya diraba-raba wanita-wanita yang sedang melakukan praktek tersebut.
Netizen pun sangat menyayangkan pihak kampus yang tidak menyediakan patung sebagai pengganti manusia (orang).
Penulis: Editor
Sumber: Video Reel Facebook
