-->
  • Jelajahi

    Copyright © Media Indosatu - Menuju Indonesia Maju
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Ayo Mengajar dan Peace Generation Ajak Masyarakat Berkolaborasi Untuk Bertoleransi

    Redaksi
    14 Juni 2022, 16:23 WIB Last Updated 2022-06-14T09:23:09Z
    Banner IDwebhost

    Seminar Peaceedu | Foto: istimewa


    INDOSATU.ID | Jakarta - Ayo Mengajar Indonesia (AMI) dan Peace Generation melakukan kolaboras dalam upaya mencegah Radikalisme dan Terorisme masuk dalam Dunia Pendidikan, seperti terungkap dalam Dialog Publik Peace Edu bertema "Pendidikan Toleransi, Bentengi Radikalisasi" via Hybrid pertemuan fisik dan Virtual, pada Rabu (8/6/2022). 



    "Dengan adanya dialog publik ini kita bersepakat bahwa pendidikan toleransi tidak sekedar ngomong tentang toleransi, tapi pendidikan toleransi harus diamalkan dan dirasakan” tutur Adi Raharjo saat memberikan sambutan, Hotel Shakti Bandung. 



    Munculnya kelompok Khilafatul Muslimin yang dengan sengaja menyebarluaskan paham khilafah menjadi ancamam terhadap ideologi negara. Kehadiran mereka, dapat menimbulkan perpecahan dan merusak kedamaian di tanah air. 



    Aktivis yang juga merupakan pendiri Peace Generation, Irfan Amalee mengatakan, fenomena Khilafatul Muslimin ini dapat dilihat dari berbagai macam sudut pandang. Baik itu melalui perspektif hukum, sosial atau pendidikan. 



    "Kalau perspektif hukum, di Indonesia kan sudah jelas apa hal-hal yang itu tidak sejalan dengan ideologi Pancasila bukan hanya ideologi kekhilafahan ya, ideologi lain yang bertentangan yang itu akan dianggap disintegrasi bangsa, itu negara punya hukumnya sendiri," kata Irfan dalam menjadi narasumber diskusi. 



    Dalam waktu yang berbeda Peneliti Setara Institute menyatakan bahwa, cara untuk membangun toleransi dengan cara membuat pemerintahan yang inklusif dan modern. 



    "Pemerintahan yang menjalankan tata kelola yang setara, partisipatif, toleran dan membuka ruang keterlibatan untuk semua pihak," ucap Iif Fikriyari Ihsani, Peneliti Setara Institute.



    Dialog ini membahas bagaimana cara mencegah intoleransi, radikalisme, hingga terorisme masuk ke dunia pendidikan, lewat contoh aplikatif langsung dari para pembicara. 



    Masyarakat di perkotaan lebih banyak yg mengekspresikan keagaamaan di tengah2 hiruk pikuk perkotaan, diskriminasi selalu dimulai dengan intoleransi.



    Risdo Mauli Tua Simangunsong selaku Sekjen jaringan kerja antar umat beragama, menyampaikan dalam materinya, "Masalah isu agama sering sekali dikaitkan dengan isu politik, jakatarub selama ini memproduksi film2 yang mencerminkan toleransi sebagai bentuk kampanye berkaitan dengan keberagaman," kata Risdo. 



    Narasumber yang hadir dalam dialog Publik Peace Edu yaitu Founder Peace Generation  Irfan Amalee, Sekjen jaringan kerja antar umat beragama Risdo Mauli Tua Simangunsong, Peneliti Setara Institute Iif Fikriyari Ihsani, dan Direktur Ayo Mengajar Indonesia Adi Raharjo. 



    Pewarta: Azmi

    Editor: Admin

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    close
    Banner iklan disini