H Abdul Azis S.J, SH selaku Ketua PWRI (Persatuan Wartawan Republik Indonesia) DPC Kota Sukabumi | Foto: Arif/Kabiro Sukabumi Raya |
INDOSATU.ID || Sukabumi - Ketua PWRI (Persatuan Wartawan Republik Indonesia) DPC Kota Sukabumi H Abdul Azis. S,J, SH. mengecam kekerasan atau pemukulan pengeroyokan terhadap wartawan Jurnal Sukabumi yang mana dilakukan OTK (orang tak dikenal) di RSUD Pelabuhan Ratu ketika hendak meliput korban kecelakaan di jembatan Cimandiri yang sedang dilakukan renovasi.
Peristiwa tak mengenakan dialami jurnalis Jurnalsukabumi dot com, Ilham Nugraha. Ia dipukuli orang tidak dikenal saat menjalankan tugas di Pelabuhan Ratu, Senin (13/6/2022).
Informasi yang dihimpun, Ilham bersama rekan wartawan lainnya saat itu sedang menghimpun informasi penanganan korban kecelakaan di RSUD Pelabuhan Ratu.
Seperti diketahui, telah terjadi kecelakaan pesepeda motor jatuh ke sungai Cimandiri.
“Saya sedang ngambil gambar tiba-tiba ada orang yang melakukan provokasi. Dia bilang enggak boleh ambil gambar, sambil menyeret saya keluar,” kata Ilham.
Tak hanya itu, Ilham juga diminta untuk mengahapus foto dan video di ponselnya. Hingga Ilham berada di depan, di luar gedung rumah sakit, belasan orang terprovokasi memukuli Ilham secara membabi buta.
“Ada belasan orang yang mukulin saya. Itu kan posisinya lagi rame juga, banyak orang di depan rumah sakit,” tutur Ilham.
Atas kejadian ini Ilham bersama sejumlah rekan media melaporkan kejadian tersebut ke kepolisian.
Laporan diterima di Polres Sukabumi dengan nomor STBL/602/VI/2022/SPKT/Polres Sukabumi/Polda Jawa Barat.
Terpisah, pemimpin redaksi jurnalsukabumi dot com, Ujang Herlan, menyayangkan atas terjadinya peristiwa ini.
“Saya mengecam keras berbagai bentuk kekerasan terhadap wartawan. Sakitnya lagi, Ilham merupakan reporter kami yang bertugas di Pelabuhan Ratu,” kata Ujang.
Ujang bersama unsur pimpinan jurnalsukabumi dot com mendatangi mapolres Sukabumi Kota. Ia ingin memastikan Polisi menangani kasus ini secara profesional.
Ia menekankan, jurnalis adalah profesi yang dilindungi undang-undang. Dalam undang-undang nomor 40 tahun 1999 tentang pers, juga tertuang aturan mengenai sangsi bagi siapa saja yang secara melawan hukum dengan sengaja melakukan tindakan yang berakibat menghambat atau menghalangi pelaksanaan pekerjaan wartawan.
“Ketentuan Pasal 4 ayat (2) dan ayat (3) ancamannya dipidana dengan pidana penjara paling lama dua tahun atau denda paling banyak Rp 500 juta,” ungkapnya.
Seperti diketahui, kecelakaan terjadi di lokasi proyek perbaikan jembatan Bagbagan. Sebanyak tiga orang, satu diantaranya anak-anak, jatuh tercebur ke sungai Cimandiri yang berada di bawah jembatan.
(Arif/Kabiro Sukabumi Raya)