-->
  • Jelajahi

    Copyright © Media Indosatu - Menuju Indonesia Maju
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Tiga Tersangka Teroris JAD Ditangkap Lagi, Masyarakat Apresiasi Tim Densus 88

    Redaksi
    25 Juni 2022, 01:05 WIB Last Updated 2022-06-24T18:07:16Z
    Banner IDwebhost

    Salah satu spanduk dukungan Lembaga Advokasi Kajian Strategis Indonesia (LAKSI) di Jakarta | Foto: istimewa


    INDOSATU.ID | Jakarta - Beberapa hari yang lalu tim Datasemen Khusus (Densus) 88 kembali berhasil menangkap 3 (tiga) orang tersangka tindak pidana terorisme.




    Tersangka ditangkap di Kota Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Mereka disinyalir merupakan anggota kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD).




    Dari tiga tersangka, dua orang ditangkap di Bima, NTB, pada Minggu (19/6/2022) merupakan mantan narapidana terorisme (napiter). 


     

    Menanggapi hal itu, kordinator Lembaga Advokasi Kajian Strategis Indonesia (LAKSI) Azmi Hidzaqi dalam keterangan tertulisnya kepada indosatu.id mengatakan bahwa JAD menjadi salah satu jaringan teroris.



    Azmi bersama LAKSI sangat mendukung kinerja Polri terkait kinerja Polri melalui Densus 88 yang ditugaskan khusus menangani jaringan terorisme termasuk organisasi JAD.



    "JAD merupakan salah satu dari tujuh kelompok terorisme yang diawasi pemerintah. Oleh karena itu, kita patut memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada jajaran Kepolisian Republik Indonesia. Lewat Densus 88 anti teror, peranan Densus 88 telah berulang kali berhasil menggagalkan rencana aksi terorisme yang berpotensi membahayakan negara," kata Azmi, Jum'at (24/6/2022).



    Dia pun menyebut Densus 88 sebagai garda terdepan menumpas kelompok-kelompok terorisme yang ingin melakukan tindakan teror.



    LAKSI menilai, Dengan adanya tim Densus 88, aksi-aksi yang hendak dilakukan jaringan terorisme dapat dideteksi sebelum aksi tersebut dilakukan.



    "Densus 88 Polri selalu tampil di garda depan dalam melakukan pengawasan dan penindakan terhadap kelompok terorisme, sehingga ancaman terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia dari gerakan kelompok terorisme dan radikalisme dapat di antisipasi," katanya lagi.



    "Keberhasilan kinerja ini tidak luput dari kemampuan densus 88 yang semakin profesional dalam bidang terorisme. Sepanjangan tahun 2020, Densus 88 antiteror Polri telah berhasil menangkap sebanyak 118 orang tersangka tindak pidana terorisme dari kelompok ini," tuturnya.



    "Di tahun 2021 ada 8 orang yang ditangkap. menurut informasi  kelompok militan ini dilaporkan memiliki keterkaitan dengan peristiwa pengeboman di Surabaya (Jawa Timur) tahun 2018 dan pengeboman di Gereja Makassar (Sulawesi Selatan) tahun 2021," tutur Azmi lagi.



    Dirinya pun meminta masyarakat Indonesia agar turut mendukung dan membantu kinerja Densus 88.



    Menurutnya, tentu Densus 88 telah memiliki program kerja yang tertata baik dengan tujuan menumpas kelompok-kelompok terorisme.



    Sehingga LAKSI mengajak masyarakat turut mendukung program kinerja Densus 88 demi keutuhan NKRI.



    "Kami juga mengajak masyarakat untuk saling bekerjasama dalam mendukung program BNPT dan Densus 88 agar dapat menumpas terorisme secara masif hingga akar," ucapnya.



    Ditambahkannya, sosialisasi melalui media sosial terkait jaringan terorisme dipandang perlu terus dilakukan. Sosialisasi itu juga dapat dilakukan masyarakat sebagai netizen yang menggunakan media sosial di internet.



    "Himbauan dan sosialisasi dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Densus 88 harus terus dilakukan agar masyarakat tetap waspada dengan berbagai upaya pencucian otak melalui media sosial, agar tidak terpengaruh dengan paham radikal," ucap Azmi lagi.



    Azmi menilai, masyarakat yang belum memahami perlu disosialisasikan program-program Densus 88 dan BNPT terkait ciri-ciri kelompok terorisme.



    Dengan sosialisasi itu, diharapkannya masyarakat dapat membantu negara dan pemerintah menumpas jaringan terorisme dan juga radikalisme.



    "Oleh karena itu, pemahaman masyarakat penting untuk membantu negara dalam memerangi terorisme di Indonesia," tutupnya. (Red)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    close
    Banner iklan disini