-->
  • Jelajahi

    Copyright © Media Indosatu - Menuju Indonesia Maju
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Al Kautsar Dan Al Abtar | Jum'at 8 Juni 2022

    Kabiro Sukabumi
    08 Juli 2022, 09:57 WIB Last Updated 2022-07-08T06:49:53Z
    Banner IDwebhost

     

    Lathief Abdallah
     


    TAUSYIAH
    Oleh. Lathief Abdallah
    Pengasuh Pondok Baitul Hamdi
    Jum'at 8 Juni 2022


    Allah Swt berfirman, “Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak.Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu; dan berqurbanlah Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus ” ( QS. al Kautsar (108):1-3).



    Nabi Muhammad SAW telah diberi Allah Al-Kautsar,  orang yang banyak menrima kebaikan, alkhair alkatsir.



    "Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak " (Q.S. Al Kautsar:1).


    Beliau diberi kenabian yang agung, risalah yang sempurna, pengikut yang banyak, namanya dengan penuh penghormatan terus menerus disebut, pemberi syafaat udzma di yaumil qiyamah, pemilik telaga al kautsar - kelak umatnya dipersilahkan meminumnya. Juga memiliki anak dan cucu yang mulia dan dimuliakan. Rasulullah dan tentu pengikutnya memiliki banyak potensi dan punya masa depan yang cerah, demikian menurut para mufasir dimaksud makna al-Kautsar. Sesuai dengan firman Allah dalam surat Adh-Dhuha.



    "Dan sungguh,  yang kemudian itu lebih baik bagimu dari yang permulaan.  Dan sungguh, kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, sehingga engkau merasa puas" (Q.S. Adh-Dhuha:4-5).



    Pemilik al-Kautsar nampak ketulusannya, baik dalam aktifitas spiritiual maupun sosialnya. Mereka bersyukur atas segala limpahan anugrah nikmat yang diterimanya; nikmat kesehatan, keamanan, sumber daya alam, harta kekayaan, anak keturunan, terutama yang terbesar yaitu nikmat keimanan dan keislaman. Mereka gunakan nikmat itu bukan untuk kesombongan, keangkuhan, pencitraan dan kejahatan. Tapi untuk beribadah kepada Allah Swt, Dzat yang telah memberi berbagai nikmat tersebut, dengan melaksanakan segala syariat-Nya. 



    “Katakanlah: sesungguhnya shalatku, ibadahku (sembelihanku), hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Rabb semesta alam. Tiada sekutu bagiNya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)” (Q.S. Al An’am: 162-163).

     

     

    Diantara bentuk syukur nikmat itu adalah mendirikan shalat wajib maupun sunah sebagai bentuk syukur spiritual (hablum minallah) dan menyembelih hewan qurban untuk dimakan bersama  sebagai bentuk syukur sosial (hablum minannas).



    "Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu; dan berqurbanlah " (QS. Al Kautsar: 2).



    Sementara yang memusuhi Beliau SAW dan umatnya;  Abu Jahal, Abu Lahab, Walid bin Mughirah, Wail bin Ash dan para pengikutnya,  mereka dikelompokan kedalam Al-Abtar, yaitu orang - orang yang mengalami defisit kebaikan, orang tidak punya masa depan.



    "Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus" (Q.S. Al-Kautsar:3).



    Nama mereka dikenang dengan keburukan. Mereka menutup hati untuk menerima cahaya kebenaran. Mata mereka hanya melihat sisi materi semata. Sehinga kekayaan, keturunan dan kesukuan menjadi standar kehormatan bagi mereka.



    (Arif/Kabiro Sukabumi Raya)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    close
    Banner iklan disini