Petugas Kepolisian berusaha membuka jalan bagi para pengendara yang sempat tertahan | Foto: Screenshoot video viral |
INDOSATU.ID | Jakarta - Keviralan anak citayem yang melenggak-lenggok bak model di tengah jalan menerima perlakuan yang kurang mengenakkan.
Dilansir dari salah satu video di media sosial facebook pada Rabu (27/7/2022), tampak artis jalanan yang disapa Jeje Slebew didorong petugas Kepolisian ketika hendak bergaya di areal zebra cross.
Jeje pun merasa terkejut sebab petugas datang dari bagian belakangnya, bersama salah satu temannya, keduanya disuruh meminggir seraya petugas Kepolisian itu membuka jalan.
Pada video viral tersebut juga terlihat jalanan dipadati para pengunjung yang ingin menyaksikan dan mengambil video dan foto dari ulah para anak jalanan itu.
Selain dipadati pata pengunjung, juga terlihat para pengendara sepeda motor terpaksa berhenti akibat membludaknya pengunjung menyaksikan penampilan Jeje dan temannya.
Ternyata petugas Kepolisian membuka jalan untuk para pengendara yang tidak bisa melintas akibat pertunjungan Citayem Fashion Week ( CFW) itu.
Petugas Kepolisian berusaha membuka jalan yang diblokir anak-anak CFW | Foto: Screenshoot video viral |
Pro dan kontra pun akhirnya terutarakan dari para warganet, banyak warganet yang mendukung aksi petugas Kepolisian itu.
Aksi fashion show yang dilakukan Jeje dan kawan-kawannya dianggap telah mengambil hak pengendara, sehingga jalanan menjadi macet.
"Bubarin saja Pak, ganggu jalan aja tu bocah," tulis warganet akun bernama Lisa.
"Apa tidak sekolah tu bocah-bocah, bukannya cuma akhir minggu (akhir pekan)," tulis akun Abdi lagi.
Tidak hanya Jeje, kawan-kawan Jeje yang lain juga merasa terkejut setelah menerima perlakuan dari petugas Kepolisian, sehingga mereka tidak lagi bisa berkarya dengan gaya lenggak-lenggoknya.
Namun, mereka lupa bahwa mereka telah merebut hak pengendara lain dengan menimbulkan kemacetan di tengah jalan.
Fenomena Citayem Fashion Week (CFW) juga semakin ramai semakin hari, sehingga pihak Kepolisian mengambil langkah tegas berkeadilan, sebab pengendara lain sebagai pengguna jalan dapat melintas di areal tersebut.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta juga diminta mengambil langkah menanggapi fenomena ini, sehingga kedua belah pihak antara pengendara pengguna jalan dan anak-anak Citayem tetap bisa berkarya sesuai bakatnya.
Mungkin saja Pemprov DKI Jakarta dapat menyediakan areal atau tempat bagi anak-anak jalan itu untuk mengekspresikan bakatnya di bidang fashion, sehingga tidak lagi dilakukan di jalan raya.
Dengan begitu, mereka tetap bisa berkarya, dan para pengendara tetap bisa berkendara tanpa kemacetan yang disebabkan CFW sebelumnya. (Dika/Red)