Warga mendatangi Kantor Desa Sukaresmi dan memprotes sikap arogan Kades Jalaludin | Foto: Arif |
INDOSATU.ID | SUKABUMI - Kepala Desa (Kades) Sukaresmi Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi, Jalaludin membantah postingan status di WhatsApp pribadinya itu ditujukan untuk warga Desa Sukaresmi yang dipimpinnya.
Menurut pengakuannya Jalaludin, ia menulis dan memposting status di WhatsApp pribadinya yang dinilai sebagai bentuk arogansi dan kalimat gaya premanisme pejabat, itu tidak ada hubungannya dengan urusan kedinasannya selaku pejabat Kades Sukaresmi.
“Adapaun membuat status di WhatsApp pribadi saya tidak ada hubungan urusan kedinasan selaku kepala desa apalagi ke warga Desa Sukaresmi, itu hanya menyangkut pekerjaan usaha pribadi saya,”kata Jalaludin, Selasa (05/07/2022).
Warga mendatangi Kantor Desa Sukaresmi dan memprotes sikap arogan Kades Jalaludin | Foto: Arif |
Meski begitu, Jalaludin mengakui kalau status postingan di WhatsApp pribadi akan berdampak kepada ketidak nyamanan orang termasuk warga Desa Sukaresmi yang membaca status di WhatsAppnya tersebut.
“Saya Jalaludin selaku kepala Desa Sukaresmi mohon maaf yang sebesar besarnya kepada semua pihak atas ke tidak nyamanannya membuat status di WA (WhatsApp) pribadi saya yang kurang sopan, dan saya ucapkan banyak terima kasih kepada semua rekan-rekan terutama ke Kang Lui kang Indra atas masukan kritik saran supaya saya bisa berbuat lebih baik lagi untuk membangun Desa Sukaresmi,” ungkap Jalaludin.
Sebelumnya, di hari yang sama sejumlah warga dari Gerakan Akar Rumput mendatangi Kantor Kepala Desa Sukaresmi. Kedatangan mereka untuk memprotes dan menyikapi postingan status WhatsApp Jalaludin yang dianggap tidak laik dilakukan sebagai pejabat publik.
Tidak hanya mempersoalkan postingan status WhatsApp, belasan warga itu juga mempersoalkan reaksi Jalaludin yang terkesan menunjukan sikap arogan ketika ada warga yang mengingatkan jika postingan status yang dibuat Jalaludin tidak pantas dilakukan.
“Kepala desa merupakan pelayan publik, di tuntut menjadi pengayom untuk masyarakat dengan santun dan menerima kritik dan saran dengan terbuka. Sehingga menceriminkan seorang pemimpin yang berintegritas dan berwiba dalam menjalankan tugas secara profesional dan bertanggungjawab baik dalam pelayanan langsung maupun tidak langsung,”ujar warga Desa Sukaresmi, Lui Andrian yang memimpin protes terhadap Jalaludin.
Menurut Lui, tindakan tidak terpuji dan tercela yang di lakukan oleh oknum Kepala Desa Sukaresmi (Jalaludin), terjadi pada tanggal 2 Juni 2022 lalu. Di mana saat itu Jalaludin melalui sambungan telepon menunjukkan sifat arogansi dan jauh dari kata humanis saat memberikan penjelasan kepada dirinya yang hendak memberikan perhatian terhadap bahasa dan gaya komunikasi Jalaludin terkait postingan status di WhatsApp milik Jalaludin.
“Sikap arogansi oknum tersebut (Jalaludin), tidak berhenti dengan mengeluarkan nada tinggi, namun juga berakhir pada intimidasi dan memaksa sparing duel. Tindakan premanisme ini tidak boleh terjadi kembali ke depannya. Kasus persekusi ini juga, menjadi teguran kinerja pemerintahan Desa Sukaresmi secara khusus, untuk meninjau dan melakukan evaluasi profesionalitas birokasi yang sudah berjalan selama ini,” tandasnya.
Atas sikap Kepala Desa Sukaresmi, Jalaludin yang dinilai Lui arogan, Lui dan warga lain yang ikut dalam aksi protes di Kantor Kades Sukaresmi menuntut tiga hal.
Yakni, meminta Ketua BPD Sukaresmi harus segera melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap pelayanan publik. Mendesak Bupati Sukabumi, Marwan Hamami untuk segera mencopot oknum Kepala Desa Sukaresmi, karna telah lalai dan tidak mampu memandu sikap, tidak mencerminkan sebagai pejabat publik, dan tidak mencerminkan suri tauladan bagi masyarakat.
Dan terakhir mendesak usut tuntas secara hukum tindakan persekusi yang dilakukan Kepala Desa Sukaresmi, Jalaludin.
(Arif/Kabiro Sukabumi Raya)