-->
  • Jelajahi

    Copyright © Media Indosatu - Menuju Indonesia Maju
    Best Viral Premium Blogger Templates

    LAKSI Apresiasi Densus 88 Tangkap Teroris di Aceh, Termasuk Jaringan Bom Bunuh Diri di Polrestabes Medan 2019

    Redaksi
    27 Juli 2022, 15:11 WIB Last Updated 2022-07-27T08:11:29Z
    Banner IDwebhost

    Foto: ilustrasi


    INDOSATU.ID | Jakarta - Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri telah berhasil menangkap 13 tersangka tindak pidana terorisme di Provinsi Aceh pada Jum'at 22 Juli 2022.



    Terdiri atas dua jaringan teroris Jamaah Islamiyah (JI) dan dua orang dari Jamaah Ansharut Daulah (JAD).



    Menurut informasi yang diperoleh bahwa Densus 88 Polri telah menangkap 13 teroris Jaringan JI dan JAD, yang terdiri dari 11 orang terduga teroris jaringan JI berhasil ditangkap di Aceh dan memiliki peran mulai dari menyediakan fasilitas, mengembangkan kemampuan hingga mengumpulkan sumber pendapatan dana terorisme.



    Selain jaringan JI, Densus 88 juga meringkus 2 terduga teroris jaringan JAD, keduanya merupakan dalang dalam bom di Polrestabes Medan tahun 2019



    Lembaga Advokasi Kajian Strategis Indonesia (LAKSI), salah satu organisasi kemasyarakatan (Ormas) melalui koordinatornya Azmi Hidzaqi mengungkapkan dukungan terhadap kinerja Densus 88 dalam mengejar para pelaku terorisme tersebut.



    “Atas dasar itulah maka kami sebagai elemen masyarakat yang tergabung dalam organisasi masyarakat LAKSI mengatakan sangat mendukung dan memberikan apresiasi atas keberhasilan dari Tim Densus 88 dan juga salut atas kinerja tim Densus 88 Polri yang telah melakukan langkah yang efektif untuk mencegah terjadinya aksi terorisme dengan menangkap terduga kelompok terorisme di Aceh," tutur Azmi, Rabu (27/7/2022).  



    Melalui rilis yang dibagikan di media online ini, kordinator LAKSI Azmi Hidzaqi mengatakan bahwa tugas dari Densus 88 Antiteror diperkuat untuk mengamankan agenda nasional dari ancaman terorisme.



    Menurutnya, radikalisme merupakan suatu ajaran, doktrin atau praktik paham yang berbahaya, serta dipahami sebagai aliran yang menghendaki pergantian dengan cara yang keras dan cepat. Beberapa karakter radikalisme terlihat dari sikap yang intoleran dan fanatik.



    “Karakter lain yakni eksklusif, menjalani kehidupan sendiri dan menutup diri dari pemahaman yang lain. Dan selanjutnya  melakukan revolusioner, cenderung mendukung perubahan dan menggunakan kekerasan untuk mencapai tujuannya," tuturnya lagi.



    LAKSI juga berharap agar para pelajar, mahasiswa dan pemuda serta masyarakat agar lebih waspada terhadap ajakan melalui doktrin paham radikal. Salah satu yang dapat dilakukan katanya melalui edukasi kepada seluruh lapisan masyarakat awam.



    "Oleh karena itulah maka kami mengimbau kepada mahasiswa, pelajar dan masyarakat umum untuk mewaspadai paham radikalisme dan terorisme. Dan saatnya kita memberikan edukasi kepada seluruh masyarakat agar dapat mewaspadai doktrin, ajaran serta ideologi radikalisme dan  terorisme agar tidak terjadi hal-hal yang dapat merugikan negara dan bangsa Indonesia," tutup Azmi. (Red)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    close
    Banner iklan disini