-->
  • Jelajahi

    Copyright © Media Indosatu - Menuju Indonesia Maju
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Sebab Keruntuhan Sebuah Bangsa | Tausyiah, Jum'at 15 Juli 2022

    Kabiro Sukabumi
    15 Juli 2022, 09:26 WIB Last Updated 2022-07-15T06:07:33Z
    Banner IDwebhost

     


    TAUSYIAH
    Oleh:
    Lathief Abdallah
    (Pengasuh Pondok Yatim Dan Du'afa Baitul Hamdi Sukabumi)
    Jum'at, 15 Mei 2022



    Banyak bangsa-bangsa terdahulu, seperti Saba, Sadom, 'Ad, Persia,  Bizantium, Unisoviet dsb, menjadi kisah bangsa-bangsa yang telah runtuh. 



    Dalam perspektif spiritual setidaknya ada empat penyebab sebuah bangsa akan mengalami keruntuhan (coolaps State): 



    Pertama. Apabila suatu urusan ditangani oleh bukan oleh ahlinya. Terlebih urusan berbangsa dan bernegara yang begitu rumit membutuhkan orang amanah dan  profesional. Orang tak punya kemampuan memegang jabatan, hanya karena titipan, jatah bagi-bagi kekuasaan. Itulah kekuasaan oligarki, digunakan untuk kepentingkan para insvestor yang telah berjasa kepadanya.



    Jabatan dipengang oleh bukan ahlinya maka kehancuran akan dialaminya. Rasulullah SAW. bersabda,  “Jika amanat telah disia-siakan, tunggu saja kehancuran terjadi.” Ada seorang sahabat bertanya; ‘bagaimana maksud amanat disia-siakan? ‘ Nabi menjawab; “Jika urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka tunggulah kehancuran itu.” (HR.Bukhari)



    Kedua. Apabila hukum tidak tegakan dengan adil. Hukum dijual belikan, sesuai dengan pesanan dan kekuasaan. Sehingga hukum tajam kebawah tumpul ke atas, tegas pada oposisi lemah pada yang berkuasa, cepat bila pada rakyat jelata lambat bila pada orang kaya. 



    Dari 'Urwah bin Zubair, ia mengatakan Bani Mahzum berusaha melobi Rasulullah SAW agar seorang keluarga mereka yang terbukti mencuri dibebaskan dari tuntutan hudud. Mereka siap membayar dengan harta.  Nabi SAW menolak dengan keras. Lalu beliau naik mimbar dan  berkhutbah  “Wahai manusia, sesungguhnya yang membinasakan orang-orang sebelum kalian adalah jika ada orang yang mulia (memiliki kedudukan) di antara mereka yang mencuri, maka mereka biarkan (tidak dihukum), namun jika yang mencuri adalah orang yang lemah (rakyat biasa), maka mereka menegakkan hukum atas orang tersebut. Demi Allah, sungguh jika Fatimah binti Muhammad mencuri, aku sendiri yang akan memotong tangannya" (HR. Bukhari)



    Ketiga. Apabila para elit bangsa baik penguasa maupun pengusaha berprilaku hura-hura, hedonis, mementingkan kekayaan pribadi dan golongan. Mereka tidak akan peduli masa depan bangsa dan generasi, tak hirau dengan kelestarian alam dan lingkungan. Mereka tak akan perhatian kepada rakyat kecuali hanya pencitraan. Mereka bisa menjual diri ke para penjajah kapitalis dengan berbagai modus. Asal mereka dan kelompoknya senang, aman dan makmur.



    “Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu (Al.Isra..17:16)



    Keempat. Apabila amar ma'ruf nahi munkar ditinggalkan. Umat hanya berpikir individualis, tak peduli keadaan lingkungan dan negara. Kaum cerdik cendikiawan tak lagi kritis, para ulama hanya menjadi stempel penguasa. Maka kerusakan  negara akan menimpa semua kalangan “Dan peliharalah dirimu dari siksaan yang tidak hanya menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kalian. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya.” (QS. Al-Anfal: 25)



    Rasulullah Saw bersabda, "Demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya, hendaknya kalian betul-betul melaksanakan amar ma’ruf nahi mungkar atau (jika kalian tidak melaksanakan hal itu) maka sungguh Allah akan mengirim kepada kalian siksa dari-Nya kemudian kalian berdoa kepada-Nya (agar supaya dihindarkan dari siksa tersebut) akan tetapi Allah Azza wa Jalla tidak mengabulkan do’a kalian. (HR Ahmad dan at-Tirmidzi)



    *Pengasuh Pondok Yatim Dan Du'afa Baitul Hamdi Sukabumi


    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    close
    Banner iklan disini