Presiden Joko Widodo ketika mengundang 22 organisasi relawan pendukungnya di salah satu kesempatan membicarakan polemik Revisi UU KPK di Istana Bogor pada tahun 2019 | Foto: istimewa |
JAKARTA | INDOSATU.ID – Pada pertemuan Presiden Joko Widodo dengan relawannya, tak banyak yang dibahas Jokowi di Istana Bogor, Jawa Barat, Jum'at 29 Juli 2022 bersama para loyalisnya itu.
Salah satunya dalam pembahasan yaitu mengenai resesi global yang tengah melanda puluhan negara saat ini.
Dalam pertemuan tersebut, Ketua Umum Kornas-Jokowi, Abdul Havid Permana menyampaikan saran dan pendapatnya kepada Presiden Jokowi.
Salah satunya kata Havid, agar Corporate Social Responsibility (CSR) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dimaksimalkan lagi, yang lebih 'tepat sasaran dan terukur'.
Logo Kornas-Jokowi | Foto: istimewa |
Hal ini imbuhnya, bagian dari salah satu solusi untuk antispasi dampak resesi global.
“Salah satu antisipasi dampak resesi global perlu kita maksimalkan lagi CSR BUMN yang lebih 'tepat sasaran dan terukur'. Saya kira inilah salah satu solusi untuk mengatasi dampak atau ancaman resesi global dengan memperkuat ekonomi kerakyatan. Yaitu dengan memaksimalkan CSR BUMN tersebut untuk dan atau mengembangkan UMKM,” tegas Havid dalam keterangan tertulisnya, Jum'at (29/07/22) malam.
Demikian Havid menambahkan agar Menteri BUMN, Erick Thohir memaksimalkan keterlibatan peran relawan.
“Menteri BUMN harus memaksimalkan lagi peran dan pelibatan relawan dalam menjalankan program CSR BUMN agar lebih 'tepat sasaran dan terukur',” tutur Havid.
Sebab lanjut Havid, apabila CSR sudah 'tepat sasaran dan terukur' hal itu dapat mengurangi angka terpaparnya radikalisme di masyarakat bawah.
“Karena salah satu penyebab terpaparnya radikalisme karena persoalan ekonomi,” tutupnya.
Untuk diketahui, organisasi relawan Jokowi yang hadir memenuhi undangan Presiden Jokowi di Istana Bogor, yakni, Kornas-Jokowi, Seknas-Jokowi, Projo, Pospera, RPJB dan relawan lainnya. (Lian/Red)