Foto: istimewa |
Deliserdang | INDOSATU.ID - Buntut pengancaman terhadap warga dan satpam komplek pondok mansion Namorambe Deliserdang berujung pengaduan ke Pemerintah Desa (Pemdes) Ujung Labuhan Kecamatan Namorambe, Deli Serdang.
Sebelumnya, warga komplek pondok mansion berinisial H merasa diintimidasi oleh 3 orang warga luar komplek yang diketahui kemudian berinisial F dan kawan-kawan.
H bersama perwakilan warga komplek pondok mansion pun menyampaikan hal intimidasi tersebut kepada Kepala Desa (Kepdes) Ujung Labuhan, Rabu (6/7/2022) pagi.
Selain warga komplek, security komplek yang bertugas pada saat kejadian juga terkena imbas kemarahan warga luar komplek tersebut.
M selaku security komplek ketika di Kantor Desa mengatakan, F dan kawan-kawan mencoba memancing amarahnya dengan cara menantang berduel.
M yang pada saat itu hanya sendiri merasa tersudut dan lebih memilih menahan emosi.
Beberapa warga komplek juga mencoba menemani M, agar F dan kawan-kawan tidak bertindak semena-mena.
H selaku warga komplek ketika di Kantor Desa mengatakan, F dan kawan-kawan awalnya bermain di bagian belakang komplek yang belum dipagari tembok.
"Awalnya orang itu di belakang, dekat parit kolam belakang komplek. Karna bukan warga komplek dan karna sudah beberapa kali terjadi kemalingan di komplek, makanya saya videokan, itu pun tak lama. Saya rasa itu hal wajar selaku saya warga komplek ini," ujar H.
Ketika kejadian itu, F dan kawan-kawan diduga merasa tidak senang divideokan oleh H.
Kemudian H memberitahukan kepada M selaku security tentang keberadaan warga luar komplek yang sedang berada di belakang komplek.
M yang tiba di tempat mencoba memberikan penjelasan kepada F dan kawan-kawan, namun M malah menantang dan mengajak M berduel.
"Kalau gak sor main kita," ucap F dan kawan-kawan, seperti ditirukan M.
Menurut keterangan H, F dan kawan-kawan juga menunjuk-nunjuk dirinya, seolah-olah tidak senang kepadanya.
"Orang itu juga nunjuk-nunjuk saya, jadi saya merasa diintimidasi," ujar H lagi.
Diketahui kemudian, beberapa bulan lalu salah satu rumah warga komplek pondok mansion kemalingan.
Selain itu, sebelumnya juga salah satu warga komplek yang lain juga pernah kemalingan.
Hal inilah yang membuat warga komplek merasa was-was terhadap warga yang bukan warga komplek.
Selain itu, warga komplek menilai tidak etis ketika warga luar komplek masuk dari bagian belakang, sementara di bagian depan ada pintu masuk dan dijaga pihak security.
Ronal Nasution sebagai perwakilan warga komplek yang turut menemani H ke Kantor Desa berharap Firman Ginting selaku Kepdes Ujung Labuhan dapat memediasi kejadian tersebut.
"Jadi pak Kades, harapan kita, Pemerintah Desa dapat memediasi kejadian ini. Kami juga berharap kejadian serupa tidak terulang lagi," tutur Ronal yang juga aktivis hukum itu.
Ronal juga berharap agar F dan kawan-kawan dapat dipanggil di pertemuan selanjutnya di Kantor Desa.
"Harapannya pak Kades dapat memfasilitasi dan memanggil terduga untuk duduk sama di sini (Kantor Desa _red). Supaya permasalahan ini klir (beres)," tutur Ronal lagi.
Menanggapi hal itu, Firman Ginting selaku Kepdes Ujung Labuhan kepada perwakilan komplek pondok mansion mengatakan akan menindaklanjuti pengaduan warga komplek pondok mansion.
"Besok saya akan mengundang Bhabinsa dan Bhabinkamtibmas untuk memediasi kejadian ini. Saya harap bapak-bapak perwakilan warga komplek juga bisa hadir," ujar Firman ketika menerima perwakilan warga komplek pondok mansion di Kantor Desa Ujung Labuhan.
Mendengar tanggapan Kepdes Ujung Labuhan, perwakilan warga komplek pondok mansion mengucapkan terima kasih atas sambutan Pemerintah Desa.
Untuk mediasi pertemuan selanjutnya, antara warga komplek pondok mansion dengan terduga F dan kawan-kawan akan dilaksanakan pada Kamis 7 Juli 2022 sekitar pukul 15.00 WIB di Kantor Desa Ujung Labuhan. (Lian)