Wadanyon 469 KOPASGAT sedang melakukan diskusi pertemuan dengan Pengurus LEMPABUDTI YIHLP | Foto: Edy |
Medan, INDOSATU.ID - Pengurus Lembaga Pelestarian Budaya Tionghoa Yayasan Istana Harta Lima Penjuru (LEMPABUDTI YIHLP) mengadakan kunjungan kerja ke Batalyon Komando 469 KOPASGAT (Komando Pasukan Gerak Cepat), Kamis (11/8/2022).
Pada kunjungan ini, rombongan diterima oleh Wakil Komandan Batalyon (Wadanyon) 469 KOPASGAT, Mayor Pas. Suherfin Hardy Lubis, mewakili Danyon 469 KOPASGAT, Letkol Pas. Ronni Cahyo Setiawan, SE yang sedang berdinas di luar daerah.
Rombongan LEMPABUDTI YIHLP terdiri dari Ketua Pembina YIHLP. Ade Chandra, SH.,MM., beserta Bendahara Nurhayaty, juga diikuti tokoh muda peduli kebudayaan Tionghoa Edy Candra.
Selain itu, juga turut serta penggiat budaya Ditjen Kebudayaan Kemendikbudristek RI Wilayah Tugas Kabupaten Deli Serdang, Windra Hardi Purba, S.Sos., dan Ketua Umum Satkom Trisula, Ediyanto Chandra Lie, B.A(Hons).
Tujuan kunjungan kerja LEMPABUDTI YIHLP itu adalah untuk menjalin tali silaturahmi dan sinergitas kemitraan antara LEMPABUDTI YIHLP dengan institusi TNI AU untuk aliansi program kerja yang dapat ditampilkan ke publik dalam menjalin hubungan kebersamaan antar etnis dan budaya.
Sebagai barometer, bahwa TNI juga turut menjaga kebudayaan di NKRI, di luar tugas pokoknya sebagai garda terdepan dalam menegakkan kedaulatan negara serta mempertahankan keutuhan NKRI.
Pada kesempatan itu, Ketua Pembina YIHLP juga memberikan apresiasi kepada Danyon 469 KOPASGAT atas dukungan dan partisipasi dalam rangka melestarikan budaya Tionghoa jenis tarian naga/barongsai dan tarian liong.
Dimana dukungan ini merupakan bukti nyata TNI hadir di luar dalam pemajuan kebudayaan khususnya budaya Tionghoa.
Ade Chandra juga berharap KOPASGAT dapat memperagakan tarian liong/naga di tengah masyarakat sebagai salah satu wujud dalam mempersatukan masyarakat kita yang multi etnis dan multikultural khususnya di Sumatera Utara.
Dirinya juga berharap dalam waktu dekat LEMPABUDTI YIHLP bisa berkolaborasi dengan Satkom Trisula dan KOPASGAT 469 untuk menyelenggarakan Parade Akbar Multietnis Sumatera Utara.
Sementara itu, Wadanyon 469 KOPASGAT menyampaikan permohonan maaf dari Danyon 469 KOPASGAT kepada rombongan.
Alasannya, sebab Dayon 469 KOPASGAT tidak dapat hadir menyambut kedatangan rombongan berhubung masih dalam tugas menjaga kedaulatan NKRI di Propinsi Papua.
Wadanyon 469 KOPASGAT terima piagam penghargaan dari LEMPABUDTI YIHLP | Foto: Edy |
Namun, lanjutnya, Dayon tetap mendukung sepenuhnya audiensi dari LEMPABUDTI YIHLP, dan akan segera menindak lanjuti program kerjasama usai kembali dari kedinasan.
"Komandan Batalyon 469 KOPASGAT mendukung audiensi ini, selanjutnya akan menindaklanjuti kerjasama bila sudah kembali dari tugas di Papua," ucap Suherfin.
Sebagai salah satu tokoh muda peduli kebudayaan Tionghoa, Edy Candra juga mengucapkan terima kasih atas perhatian yang diberikan oleh KOPASGAT terhadap budaya yang ada di NKRI terutama budaya Tionghoa.
Dalam konteks ini, yaitu pelestarian tarian liong/naga dan barongsai.
"Semoga kedepannya KOPASGAT bisa lebih banyak berbuat untuk perkembangan budaya-budaya lain yang ada di NKRI yang kita cintai," tutur Edy Chandra.
Di tempat yang sama, Windra selaku penggiat budaya Ditjen Kebudayaan Kemdikbudristek RI wilayah tugas Kabupaten Deli Serdang menyampaikan terima kasih atas sambutan kunjungan oleh Wadanyon kepada LEMPABUDTI YIHLP dan penggiat budaya.
"Tugas TNI dalam menjaga kedaulatan NKRI, serta dengan adanya partisipasi Batalyon Komando 469 KOPASGAT dalam pemajuan kebudayaan merupakan modal penting dalam pemajuan kebudayaan di NKRI," ujar Windra.
Windra juga memaparkan bahwa penggiat budaya akan terus mendorong dan mendampingi lembaga kebudayaan masyarakat untuk bersinergi dengan TNI.
Yaitu dalam informasi akses pemajuan kebudayaan dan program-program Ditjen Kebudayaan Kemdikbudristek RI sesuai Undang-Undang Nomor 05 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.
Pada akhir audiensi, rombongan diajak oleh Wadanyon untuk melihat secara langsung alat-alat kesenian tradisional Tionghoa berupa media tarian liong/naga dan juga barongsai.
Pertemuan itu ditutup dengan pemberian piagam sebagai ucapan terima kasih kepada Danyon Batalyon KOPASGAT 469, sembari melakukan foto bersama. (Edi/PWDS)