-->
  • Jelajahi

    Copyright © Media Indosatu - Menuju Indonesia Maju
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Kepsek SMAN 2 Melawi, Komite Sekolah dan Ortu Murid: Tidak Ada Pungli Terkait Pemberitaan Media

    Redaksi
    24 Agustus 2022, 12:26 WIB Last Updated 2022-08-24T05:26:50Z
    Banner IDwebhost

    Awak media ketika melakukan klarifikasi langsung ke kediaman Kepala Sekolah SMAN 2 Melawi Kalimantan Barat | Foto: Musa


    Melawi, INDOSATU.ID - Mencuat viral kabar dalam pemberitaan di beberapa media masa terkait adanya dugaan Pungutan liar (Pungli) dengan modus jualan seragam sekolah, yakni di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Kabupaten Melawi, Kepala SMN 2 bersama pihak Komite dan perwakilan orang tua wali murid memberikan sanggahan dan klarifikasi, Selasa (23/08/2022).



    Jidan, S.Pd selaku Kepala SMA Negeri 2 Nanga Pinoh Kabupaten Melawi Provinsi Kalimantan Barat pada siaran persnya bersama Komite dan perwakilan orang tua murid dengan keras menjelaskan dan sekaligus mengklarifikasi atas isu pungli di sekolah tersebut.



    "Pemberitaan-pemberitaan di beberapa media online yang seakan-akan kami dipojokan atas pemberitaan yang kebenarannya tidak dapat dipertanggung jawabkan dan bersifat dugaan," ucap Jidan.



    Jidan juga menyampaikan sesuai fakta, bahwa memang pihak sekolah diperkenankan menyediakan pakaian, namun hanya khusus pakaian khas sekolah atau batik.



    "Integritas yang saya tandatangani, maka pihak sekolah dan/atau Komite sekolah boleh menyediakan pakaian khas sekolah atau batik, dan kami tidak menjual seragam putih abu dan pramuka. Hal tersebut sudah sesuai dengan kebijakan pemerintah provinsi," ucapnya lagi.



    "Sehingga yang dituduhkan tidak benar. Semestinya hal seperti ini diklarifikasi kepada kami dulu. Media silahkan melakukan kontrol sosial namun dengan cara yang baik," ujar Jidan.



    "Untuk itulah pada kesempatan ini, saya bersama Komite sekolah ingin mengklarifikasikan bahwa tuduhan oknum tertentu tidaklah benar. Karena hanya berdasarkan melihat tulisan pada buku tamu bahwa terdapat orangtua membayar seragam, tapi tidak ditanyakan terlebih dahulu seragam apa, langsung melakukan asumsi sendiri. Sehingga menimbulkan pemberitaan yang tidak benar dan cenderung tendensius," ujar Jidan lagi saat kepada awak media saat ditemui di rumah kediamannya di Nanga Pinoh Melawi, Selasa (23/08/2022).



    Ketua Komite Sekolah Jagarudin Ewan, juga membenarkan semuanya sudah melalui mekanisme yang ada bersama orang tua murid melalui rapat Komite sebelumnya.



    "Sudah disepakati bersama orang tua murid, jadi tidak ada bahasa pungli dan tidak menyalahi aturan seperti yang diberitakan di media pada waktu itu," ungkap Ewan.



    Dia juga menyampaikan pengambilan pakaian yang berciri khas sekolah itupun dilakukan setelah mengadakan rapat koordinasi, konsultasi dan komunikasi dengan orang tua peserta didik, Komite sekolah dan seluruh guru.


    Rapat koordinasi, konsultasi dan komunikasi di SMAN 2 Melawi Kalimantan Barat | Foto: Musa


    Lanjutnya, rapat tersebut dilangsungkan pada hari Sabtu, 23 Juli 2022 yang lalu. Pada kesempatan itu dihadiri 357 orang tua siswa.



    Salah satu orang tua murid, Nurdin berkomentar terkait issu tersebut. Dirinya menjelaskan bahwa tidak benar ada pungli di sekolah SMAN 2 Melawi.



    "Tidak ada pihak sekolah dan Komite melakukan pungli terkait isu tersebut. Saya dirugikan oleh orang yang tidak bertanggung jawab terkait tulisan saya dalam buku tamu sekolah beredar dikatakan sebagai pungli, jadi sekali lagi saya sebagai orang tua murid mengatakan itu tidak benar," tuturnya.



    Kepala Sekolah SMAN 2 Melawi, Jidan menambahkan, "Saya sebagai abdi negara yang juga umat yang beragama memiliki motto “Ad Charitas, Et Veritas” (Kasih dalam persaudaraan). Artinya saya tidak akan membalas kejahatan dengan kejahatan. Saya mengampuni dan mengasihi mereka yang melukai dan memusuhi saya. Karena mungkin mereka tidak tahu apa yang mereka perbuatan," lanjut Jidan.



    Murjani, Wakil Kepala Sekolah juga menyayangkan isu ini yang beredar di media  bahwa sekolahnya dikatakan melakukan pungli.



    "Kami merasa semua yang kami lakukan sudah melalui proses, kita sangat berhati- hati dan profesional. Mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak," ucapnya dengan tegas. 



    "Dan saya sangat yakin, bapak Gubernur dan ibu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalbar, orang yang sangat arif dan bijak dan sangat faham dengan situasi  seperti ini," ucapnya lagi.



    "Kami juga berharap kepada rekan-rekan media jika mau memberitakan sesuatu, konfirmasilah kepada sumbernya untuk mencari fakta dan kebenaran," pungkas Murjani mengakhirinya. 



    Pewarta: Musa

    Editor: Admin

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    close
    Banner iklan disini