-->
  • Jelajahi

    Copyright © Media Indosatu - Menuju Indonesia Maju
    Best Viral Premium Blogger Templates

    LAKSI Meminta Desi Suyamto Berhenti Menuding Film Sayap-Sayap Patah Hasil Plagiat Film India

    Redaksi
    31 Agustus 2022, 00:32 WIB Last Updated 2022-08-30T17:32:09Z
    Banner IDwebhost

    ilustrasi hoaks

    Jakarta, INDOSATU.ID - Seorang dosen Institut Pertanian Bogor (IPB) menuding film Sayap Sayap Patah sebagai film plagiat.


    Adalah Desi Suyamto, merupakan dosen di IPB. Ia mengenalisa film Sayap Sayap Patah merupakan plagiat dari film Broken Wings dari India.


    Tudingan plagiat itu diketahui dari akun media sosial milik Desi Suyamto di aplikasi facebook yang dipostingnya.


    Sementara, Desi Suyamto dinilai tidak memiliki legal standing dan kapasitas di dunia perfilman Indonesia.


    Pada unggahan itu, Desi Suyamto memberikan tudingan dan opini negatif di media sosial terkait dengan analisanya.


    Desi Suyamto mengatakan film Sayap Sayap Patah yang diproduseri oleh Denny Siregar merupakan hasil plagiat dari film Broken Wings dari India. 


    "Ya ampun!. Ternyata, judulnya cuma copy paste dan Google Translate dari film India yang sudah rilis lebih dulu, dengan plot cerita yang kurang lebih sama (kisah cinta di saat terjadi insiden) hanya diganti event, cast, sama settingnya... Seluruh Indonesia malu...," tulis Desi Suyamto di akunnya, Senin (22/8/2022).


    Tentu saja pernyataan dari Desi Suyamto ini menuai berbagai kecaman dari berbagai pihak.


    Kordinator Lembaga Advokasi Kajian Strategis Indonesia (LAKSI) Azmi Hidzaqi menyatakan tidak sepakat dengan narasi yang disampaikan oleh Desi Suyamto.


    Azmi menilai tudingan yang dilontarkan Desi Suyamto tidak berdasar dan sangat subjektif.


    Selain itu, Azmi kawatir pernyataan yang disampaikan Desi Suyamto dapat menggiring opini yang menyudutkan terhadap sebuah karya film dari anak bangsa.


    "Sangat disayangkan, sesorang yang tidak memiliki latar belakang dunia perfilman atau pengamat ahli di dunia kritikus film, dan tanpa punya pengetahuan yang mumpuni dalam dunia perfilman secara serampangan telah membuat statmen yang dapat menimbulkan opini liar terhadap film Sayap Sayap Patah," tutur Azmi melalui siaran persnya.


    "Yang paling aneh bahkan Desi mengklaim bahwa film ini adalah plagiat dari film India, seakan dia paling memahami subtansi dan alur cerita yang ada di dalam film Sayap Sayap Patah tersebut," tuturnya lagi.


    Azmi juga menambahkan bahwa komentar dari Desi Suyamto dinilai asal bicara di media sosial miliknya.


    "Selain itu juga kami pertanyakan seberapa besar pengetahuan atau pemahaman atas audio, visual, dan narasi film yang bersangkutan. Sehingga wajar apabila kami mengatakan bahwa Desi tidak layak untuk  menganalisa film Sayap Sayap Patah tanpa memiliki latar belakang yang mumpuni dalam dunia perfilman," ujar kordinator LAKSI itu.


    Sasaran dan landasan kritik Desi dinilai ngawur dan serampangan dalam menganalisa film Sayap Sayap Patah.


    "Oleh karena itulah kami meminta Desi untuk berhenti membuat sensasi dengan menyebarkan tuduhan terhadap film Sayap Sayap Patah yang mengatakan hasil plagiat. Kami minta berhentilah membuat hoaks terkait dengan film Sayap Sayap Patah," ujarnya lagi.


    Diketahui, film Sayap Sayap Patah disebut-sebut kisah nyata dari kerusuhan masa lalu yang terjadi di Mako Brimob Kelapa Dua.


    Kisah nyata kerusuhan itu diketahui terjadi pada 8 Mei 2018 silam.


    Film ini diperankan aktris dan aktor ternama, Ariel Tatum dan Nicholas Saputra. Keduanya menjadi pemeran utama dalam film tersebut.


    Dalam cerita peristiwa tersebut, ada 155 narapidana terorisme membobol rutan Mako Brimob, hingga menyebabkan 5 anggota Densus 88 gugur.


    Selain kerusuhan, film Sayap Sayap Patah juga menceritakan kisah romantis rumah tangga seorang personil Polisi.


    Film ini terinspirasi dari perjuangan Polisi meredam konflik di Mako Brimob agar tak meluas ke masyarakat.


    "Dalam ceritanya, Polisi juga selalu berusaha melindungi masyarakat. Oleh karena itulah maka pesan yang mau disampaikan dalam film ini sangat menginspirasi bagi masyakarat untuk tetap waspada terhadap upaya gerakan terorisme," pungkas Azmi. (Dika/Red)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    close
    Banner iklan disini