Gedung sekolah Perguruan Panglima Polem Rantauprapat | Foto: Alisahbana |
LABUHANBATU | INDOSATU.ID - Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPSS) yang berlokasi di eks Pasar Baru tepatnya di Jalan Wolter Mongonsidi, Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhanbatu menimbulkan bau yang begitu menyengat.
Terkait hal itu, Perguruan Panglima Polem Rantauprapat (PPPR) menyurati Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Labuhanbatu yang saat ini dipimpin Bupati Labuhanbatu Dr Erik Adtrada Ritonga.
Dari informasi yang dapat dihimpun, surat dengan nomor 440/YPPR/V/2022 telah dikirimkan PPPR kepada Pemkab Labuhanbatu tertanggal 27 Mei 2022.
Surat itu menyebutkan, tempat penampungan sampah tersebut dibangun persis di belakaKemudian, surat keberatan dari PPPR tersebut dilayangkan karena dampak dari tempat pembuangan sampah itu menimbulkan bau busuk yang menyengat sehingga menganggu kegiatan belajar mengajar disekolah tersebut.
Tumpukan sampah yang berjarak sekitar 10 meter dari dinding sekolah PPPR | Foto: Alisahbana |
Pihak sekolah pun meminta agar tempat pembuangan sampah itu segera direlokasi ke tempat la
"PPPR merasa kecewa kepada Pemkab. Karena sampai saat ini belum ada tindaklanjut atau tanggapan dari Pemkab," ujar Candra Billy mewakili pihak sekolah, Minggu (7/8/202
"Berharap agar direlokasi, karena bau yang ditimbulkan sangat mengganggu proses belajar mengajar, dan orang tua siswa merasa keberatan dengan kondisi bau yang ditimbulkan, terus menjadi beban bagi pihak Yayasan dan pihak Yayasan merasa malu kepada orangtua siswa," ujar Candra Billy lagi kepada Wartaw
Sementara itu, warga sekitar yang membuka toko plastik turut mengesalkan adanya TPS yang di bangun Pemkab yang hanya berjarak sekitar 15 meter dari rumah war
Menurut pengakuannya, dengan adanya TPS itu, hasil dari penjualan toko plastiknya berkurang, disebabkan karena bau dari tumpukan sampah yang cukup menyengat, sehingga menimbulkan ketidaknyamanan pengunjung to
"Kami berharap TPS yang dibangun Pemkab ini segera dipindahkan, karena dampak dari TPS itu pelanggan jadi malas datang ke toko kami. Jangankan orang mau datang ke toko kami berbelanja, air sumur aja kalau hujan jadi bau," tutur Ripin, salah satu warga yang membuka usaha, Minggu (7/8/202
Hingga berita ini dikirimkan ke redaksi, Bupati Labuhanbatu Erik Adtrada Ritonga dan Plt Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Rusli belum bersedia menjawab pertanyaan Wartaw
Sedangkan Plt Dinas Kominfo Labuhanbatu Fadli mengatakan kepada Wartawan, agar menunggu balasan surat yang telah dikir
"Kita tunggu balasannya, diupayakan DLH agar sampah jangan sampai menumpuk sehingga menimbulkan bau busuk," tulis Fadli melalui pesan Whatsaap kepada Wartaw
Pewarta: Alisahba
Editor: Admi