-->
  • Jelajahi

    Copyright © Media Indosatu - Menuju Indonesia Maju
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Program Rehabilitasi Jaringan Irigasi di Kabupaten Sukabumi Diyakini Meningkatkan Produktivitas Pertanian

    Kabiro Sukabumi
    03 Agustus 2022, 15:14 WIB Last Updated 2022-08-03T16:45:10Z
    Banner IDwebhost

     

    Program rehabilitasi jaringan irigasi di Kabupaten Sukabumi diyakini meningkatkan produktivitas pertanian | Foto: Arif


    INDOSATU.ID  || SUKABUMI - Selain untuk memperbaiki saluran irigasi yang rusak di areal persawahan, Program Rehabilitasi Jaringan Irigasi Usaha Tani (RJIT) yang digulirkan pemerintah, untuk memaksimalkan dan meningkatkan fungsi irigasi pertanian. Sehingga luas areal tanam meningkat dan tentunya produktivitas pertanian juga bisa meningkat.


    Seperti halnya Program RJIT pada Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Sukabumi dengan menyerap anggaran APBD tahun anggaran 2022. Tentu harus bisa di rasakan manfaatnya untuk meningkatkan produktivitas pertanian di daerah. Sehingga bisa lebih memastikan lahan-lahan pertanian di Kabupaten Sukabumi bisa mendapatkan supply air yang maksimal melalui program RJIT.


    "Ya, tahun ini melalui Kementerian Pertanian, Pemerintah menggulirkan program rehabilitasi jaringan irigasi di sejumlah wilayah Kabupaten Sukabumi. Hingga pertengahan Agustus 2022 ini, di targetkan rehabilitasi jaringan irigasi sepanjang ribuan meter yang tersebar di beberapa titik bisa selesai sesusai harapan," kata Kepala Bidang Prasarana, Gilar M Akmal, saat dikonfirmasi melalui telepon seluler, Rabu (3/8/22).


    Program rehabilitasi jaringan irigasi di Kabupaten Sukabumi diyakini meningkatkan produktivitas pertanian | Foto: Arif

    Gilar mengatakan program ini, merupakan kegiata RJIT atau Jaringan Irigasi Desa (Jides). Menurut dia, pembangunan Irigasi tersebut atas usulan Kelompok Tani (Poktan) Tani di wilayah yang mengusulkan. 



    "Poktan tersebut, diyakini perlu adanya infrastruktur berupa Irigasi untuk mendukung peningkatan produksi padi sawah di arealnya. Kami berharap program ini bisa dilaksanakan sesuai rencana pembangunan dan dirasakan manfaatnya untuk masyarakat," katanya lagi.



    Dikonfirmasi terpisah, H. Agus pelaksana pihak ketiga CV. Danti mengatakan, pembangunan jaringan irigasi yang dikerjakan di Kampung Talaga Hurang, Desa Cibaregbeg, Kecamatan Sagaranten, atas usulan Poktan Mekarjaya, masih tahap pelaksanaan dan hampir rampung. Meski terkendala jarak tempuh dan sulit diakses kendaraan roda empat untuk mengangkut material, pihaknya terus berjibaku menyelesaikan pekerjaan sesuai target.



    "Dana yang dikucurkan sebesar Rp 184.504.000,-. Sampai saat ini proses pengerjaan sarana pengairan irigasi yang sebelumnya jadi usulan Poktan setempat ini, sudah hampir rampung dengan pengerjaannya. Meski sebelumnya terkendala akses perlintasan untuk membawa material sangat sulit. Alhamdulillah, kami berjibaku dengan dorongan suport semua pihak, bisa dilaksanakan dengan baik dan sesuai harapan," jelas H. Agus.



    H. Agus menjelaskan, tujuan dibangunnya sarana jaringan irigasi pengairan pertanian tersebut, tentunya untuk membantu meningkatkan hasil pertanian padi para petani Desa Cibaregbeg, Kecamatan Sagaranten.



    "Pembangunan irigasi yang diharapkan para petani terjawab sudah dan pembangunan bisa rampung dilaksanakan sesuai target. Pasalnya, keinginan petani/Poktan sudah sekian lama tidak bisa secara maksimal terpenuhi, namun dengan Progam RJIT ini bisa terbukti dirasakan ajang manfaatnya," tandasnya.



    Dihubungi terpisah, Ece Suherman Konsultan Program RJIT yang mengaku mengawal 14 titik pelaksanaan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Usaha Tani yang tersebar di beberapa Kecamatan, menambahkan, program ini awalnya salah satu aspirasi yang dikawal anggota legislatif berangkat ajuan dari kelompok tani (Poktan).



    "Sebanyak 14 titik yang jadi tugas saya sebagai konsultan program ini. Meski tidak sedikit titik yang dinilai terkendala mobilitas dan akses menuju lokasi pembangunan, salah satunya di Desa Cibaregbeg Poktan Mekarjaya untuk membawa material harus dengan cara estafet diangkut secara manual. Untuk target kurang lebih satu minggu bisa terselaikan, dalam hal ini kami terus melakukan komunikasi secara intensif. Apapun itu kendalanya bagian dari iktiar dan upaya untuk bisa selesai dengan baik dan sesuai spek," jelasnya.



    Romli (50) salah satu petani di wilayah Desa Cibaregbeg berharap, dengan adanya rehabilitasi jaringan irigasi di daerahnya, masyarakat petani bisa lebih giat bercocok tanam padi, karena beras merupakan salah satu makanan pokok yang paling dominan di konsumsi. Untuk itu, kelancaran pasokan air untuk lahan pertanian jadi faktor utama.



    "Mudah-mudahan setelah ini, kedepannya hasil dari pembangunan ini, airnya dapat difungsikan untuk mengairi areal persawahan petani di Desa Cibaregbeg,” singkatnya.



    (Arif/Kabiro Sukabumi Raya) 

     

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    close
    Banner iklan disini