-->
  • Jelajahi

    Copyright © Media Indosatu - Menuju Indonesia Maju
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Belum Beroperasi Sudah Didemo, Humas PT PPSP Minta Polres Labuhanbatu Menindak Provokator

    Redaksi
    16 September 2022, 10:16 WIB Last Updated 2022-09-16T03:16:46Z
    Banner IDwebhost

    Pelaksana Humas PT PPSP | Foto: Alisahbana

    LABUHANBATU | INDOSATU.ID – Pelaksana Tugas Humas PT Pulo Padang Sawit Permai (PT PPSP) Indramono meminta Polisi menindak oknum provokator yang melakukan demo penolakan keberadaan pabrik.

    Pabrik PT PPSP berdiri di Kelurahan Pulo Padang, Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhanbatu.  

    Aksi demo yang diduga dilakukan sejumlah provokator yang ingin mencari kepentingan perseorangan. 

    Pasalnya, PT PPSP Pulo Padang belum beroperasi, namun warga Kelurahan Pulo Padang Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu sudah melakukan aksi demo penolakan keberadaan PT PPSP.

    Aksi demo itu dilakukan di depan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Labuhanbatu, pada Kamis (15/9/2022).

    Informasi yang dapat dihimpun, melalui Pelaksana Tugas Humas PT PPSP, Indramono kepada wartawan mengatakan merasa heran.

    Dirinya merasa bingung, apa yang menjadi dasar demo dan apa yang dipermasalahkan massa demo, sebab tentunya pembangunan telah mengikuti peraturan yang berlaku.

    "Aku heran, apa yang dipermasalahkan warga terkait keberadaan PKS Pulo Padang," ujarnya, Kamis (15/9/2022).

    Dia juga menambahkan, jangan sampai aksi liar provokator sampai merugikan perusahaan. 

    Karena sampai saat ini, lanjutnya, aktivitas pabrik tersebut belum berjalan ataupun belum beroperasi.

    "Sampai saat ini pabrik belum beroperasi jadi apa yang harus dipermasalahkan," kata Indramono.

    Sementara Ketua Lembaga Pengawas Supermasi Hukum Republik Indonesia (LPSHRI) Chaidir Lubis yang menanggapi aksi demo itu bisa merugikan banyak pihak.

    Menurutnya, tak jadinya beroperasi pabrik PT PPSP, bisa merugikan banyak pihak. Aksi demo itu juga membuat warga setempat kecewa. 

    Kekecewaan itu timbul, sebab beberapa warga sekitar diketahui memiliki keinginan menjadi pekerja di pabrik tersebut.

    Banyak warga setempat berharap pabrik PT PPSP itu secepatnya beroperasi, sehingga bisa membuka lapangan kerja untuk warga.

    Pabrik PT PPSP juga dinilai akan berdampak bagi pengangguran. Dengan adanya pabrik tersebut, tentunya dapat mengurangi angka pengangguran di Rantauprapat.

    Chaidir juga menduga, aksi demo itu memiliki indikasi kepentingan. Sebab, menurutnya tidak ada keuntungan masyarakat jika pabrik tidak beroperasi.

    Malahan, jika pabrik itu beroperasi, tentunya bisa menjadi peluang bagi warga sekitar yang ingin bekerja di PT PPSP itu.

    "Jangan karna kepentingan perseorangan, para pendemo yang ingin PT PPSP tidak jadi beroperasi akan membuat kerugian besar dan berdampak bagi warga yang berharap bisa bekerja di PT PPSP tersebut," ucap Chaidir.

    "Menurut saya, apa keuntungan mereka kalau pabrik itu tidak jadi beroperasi?. Jadi saya menduga, jangan karna ada kepentingan perseorangan, bisa membuat kerugian banyak pihak, misalnya, macam warga yang berharap bisa bekerja disitu. Gara-gara mereka, tak jadi bisa kerja, kan kecewa jadinya warga sama orang itu," ucapnya lagi.

    Dia juga meminta para pendemo, jangan memaksakan ingin menutup PT PPSP karena kepentingan perseorangan.

    Akibatnya nanti bisa membuat kegaduhan sesama warga setempat yang ingin bisa bekerja di pabrik tersebut.

    "Saya mohon para pendemo jangan terlalu memaksakan untuk menutup pabrik PT PPSP. Nanti bisa jadi membuat kegaduhan sesama warga setempat. Karena saya sudah mendengar juga, mereka (warga setempat _red) mulai geram dengan seKelompok pendemo yang ingin menutup pabrik itu," jelasnya.

    "Kata mereka (warga setempat _red), gara-gara sekelompok pendemo itu, mereka jadi gagal kerja," jelas Chaidir Lubis sambil nenjelaskan perkataan warga yang mulai geram dengan aksi sekelompok pendemo, Kamis (15/9/2022).

    Ditempat terpisah, salah satu warga Kelurahan Pulo Padang, Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu, meminta para pendemo yang ingin PT PPSP tidak jadi beroperasi, agar tidak membuat kegaduhan sesama mereka, karena kepentingan perseorangan.

    Dia juga memohon agar pendemo mengerti dengan warga yang berharap bisa bekerja di pabrik tersebut.

    "Kami memohon para pendemo itu mengertilah sama kami. Kami ingin sekali bisa bekerja disitu. Dengan adanya pabrik itu, mungkin bisa merubah kehidupan keluarga kami," harapnya.

    "Jadi, kami meminta. Jangan karna kepentingan perseorangan atau kelompok, sesama warga setempat jadi gaduh," tandasnya.

    Pewarta: Alisahbana
    Editor: Admin
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    close
    Banner iklan disini