-->
  • Jelajahi

    Copyright © Media Indosatu - Menuju Indonesia Maju
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Isu Tidak Sedap, Ketua RT Desa Perbawati Diduga Potong BLT BBM, Cek Faktanya

    Kabiro Sukabumi
    15 September 2022, 23:40 WIB Last Updated 2022-09-15T18:29:39Z
    Banner IDwebhost

     

    Isu tidak sedap, Ketua RT Desa Perbawati diduga lakukan pemotongan BLT Subsidi BBM


    INDOSATU.ID || SUKABUMI - Pemerintah Desa Perbawati Kecamatan Sukabumi Kabupaten Sukabumi, realisasikan bantuan langsung tunai (BLT) subsidi bahan bakar minyak (BBM) kepada ratusan keluarga penerima manfaat (KPM) dengan penyaluran dua tahap di September 2022.


    Kepala Desa Perbawati Ruhyat Iskandar, mengatakan, dalam penyaluran BLT subsidi BBM yang disalurkan dalam dua tahap tersebut. Dengan jumlah besaran tahapan satu Rp 300.000,-/KPM dan tahap dua Rp200.000,- jadi jumlah keseluruhan Rp 500.000,-/KPM.


    "Alhamdulillah, penyaluran tahap satu sudah kami gulirkan dan kondusif. Meski sempat diterpa isu adanya pemberitaan disalah satu media online, dimana Kepsen Judulnya maupun narasinya tendesius dan menjastis, dimana penyaluran BLT subsidi BBM di Desa kami di duga adanya pemotongan Rp 100.000,-/KPM yang dilakukan oknum ketua RT di desa kami. Kami yakin dan tegaskan subtansi terkesan ada unsur kepentingan yang tidak bisa dipertanggungjawabkan, bisa dicek dan ditelusuri kepada para KPM," tegas Ruhyat Iskandar, saat dikonfirmasi, Kamis (15/09/2022).


    Ruhiyat mengungkapkan, memang sebelum pelaksanaan bantuan BLT subsidi BBM, ada beberapa ajuan aspirasi dan pengaduan dari beberapa RT dan RW.


    Supaya bisa adil dan menyeluruh bagi KPM yang dinilai layak masuk dalam pembagian penerima BLT subsidi BBM. Dengan alasan agar supaya tidak menimbulkan kecemburuan sosial.


    "Kami pihak desa tentunya tidak berkeinginan atau menyarankan apalagi mengarahkan tindakan untuk meminta atau ada kearah pemotongan yang tidak didasari kekuatan payung hukumnya, ataupun tanpa disepakati bersama dan dituangkan dalam satu berita acara bersama. Apalagi sampai menyebutkan besaran nominal, dan semua usulan tersebut tentunya wajib kami tampung selagi itu bisa bermanfaat untuk masyarakat yang layak menerima bantuan tersebut," tandas Ruhiyat.


    Dimintai tanggapannya, Agil Rachman salah satu tokoh masyarakat Kecamatan Sukabumi, menyayangkan adanya isu pemberitaan yang dinilai tidak berdasarkan penelusuran dan fakta dilapangkan.


    Hasil kroscek secara langsung kepada ketua RT yang dicetuskan salah satu media online tersebut, mengaku tidak merasa dikonfirmasi oleh penulis media online tersebut, baik secara by phone maupun secara langsung.


    "Sebagai tokoh masyarakat Kecamatan Sukabumi, tentu sangat disayangkan adanya pemberitaan disalah satu media, bahwasannya narasi maupun steatmen diyakini tidak sesuai fakta, jangan sampai terkesan opini, bentuk kepedulian menjaga marwah nama baik warga Kecamatan Sukabumi, semua sudah diklarifikasi dan semua pihak bisa bijak dalam menerima apapun informasi yang tidak jelas dan tidak bisa dipertanggungjawabkan," jelas Agil.


    Memang bener sebelumnya ada beberapa usulan yang dilontarkan para Ketua RT, yang memiliki usulan sangat positif dan perlu diapresiasi. 


    Dimana dalam usulan yang didasari dan disetujui secara bersama-sama, pihak penerima manfaat yang masuk dalam data tetap KPM kementerian sosial.


    Penerima bisa menyisihkan sedikit bantuan yang diterima, untuk warga yang tidak masuk dalam data KPM, akan tetapi kategori keluarga tidak mampu.


    "Menurut aturan tersurat emang tidak ada payung hukumnya, tapi secara tersirat mempunyai rasa empati yang muncul dari para Ketua RT, itu harus diapresiasi sisi kepedulian terhadap warga yang dinilai perlu dibantu. Pasalnya, para ketua RT ini gardan terdepan yang merasakan secara langsung apapun ekspresi warga yang penerima bantuan dan yang tidak," tandasnya.


    Dihubungi terpisah, Sumarna Ketua RT 002/005, menambahkan, meski isu pemberitaan adanya dugaan oknum Ketua RT di Desa Warnasari, lakukan pemotongan BLT subsidi BBM, tidak mengarah ke kepemimpinan RT 002.


    Diyakini, semua itu tidak benar dan tidak bisa dipertanggungjawabkan.


    "Disini ada 41 orang Ketua RT, selama ada bantuan yang sifatnya sosial, baik dari pemerintah daerah, provinsi maupun pusat. Semua selalu satu idiologi untuk kepentingan warga yang berhak. Kalaupun ada aspirasi yang sifatnya untuk kepentingan warga yang perlu diperjuangkan, kami semua bekerja berdasarkan iklas dan gotong- royong, selebihnya mencari sisi amal ibadah," tutupnya.


    Sumber: Beritausukabumi.com

    Editor: Admin

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    close
    Banner iklan disini