Foto: Dodi S |
Purwakarta, INDOSATU.ID - Program sanitasi dibangun sebagai bentuk kontribusi pemerintah dalam menanggulangi masalah kesehatan khususnya stunting.
Ketersediaan sanitasi dan air bersih merupakan salah satu tujuan dalam SDGs (Sustainable Development Goals) yang align dengan program-program TJSL PTSI, sekaligus bentuk realisasi Berbagi Manfaat Bersama (Creating Shared Value) bagi masyarakat.
Kali ini sebanyak 100 titik kegiatan pembangunan sanitasi dari RW 01 sampai 07 sedang dikerjakan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Parungbanteng Desa Parungbanteng Kecamatan Sukasari Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.
Ajat selaku Ketua KSM Parungbanteng saat dikonfirmasi awak media menyampaikan bahwa proyek pembangunan sanitasi berfungsi terhadap pencegahan stunting.
Tidak hanya itu, program pembangunan sanitasi juga dapat memberikan pemahaman dan pembelajaran bagi masyarakat desa tentang pentingnya budaya hidup sehat.
"Pembangunan ini dilakukan bertujuan untuk mencegah stunting, juga diharapkan dapat mendorong pola hidup sehat di kalangan masyarakat," ujarnya, Kamis (01/09/2022).
Lanjutnya, saat ini sedang berlangsung tahap pembangunan MCK (mandi cuci kakus). Dia juga menerangkan bahwa sumber pendanaan program tersebut berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
"Untuk pekerjaan sekarang ini kita sedang membangun kamar mandi, cuci dan kakus yang meliputi septic tank, kloset, instalasi pipa serta kran air, yang anggarannya sendiri bersumber dari APBN," ujar Ajat lagi.
Erick Nugraha selaku Kepala Desa Parungbanteng saat ditanya terkait penyebab stunting serta manfaat dari program sanitasi, ia menjelaskan munculnya stunting karena salah satunya karena buang air besar sembarangan.
"Penyebab warga terkena stunting selain gizi buruk juga karena adanya kebiasaan buang air besar sembarangan (BABS), kalau manfaat dari program ini bertujuan untuk menciptakan pola hidup yang bersih dan sehat," ucap Erick.
Selain itu, Erick menambahkan, ia berharap dengan adanya proyek pembangunan sanitasi ini dapat memberikan efek bagi ekonomi masyarakat desa.
"Mudah-mudahan dengan dilibatkannya masyarakat sekitar dalam pembangunan program sanitasi dapat menghidupkan kembali perekonomian desa di tengah pandemi Covid-19, yang masih ada sampai saat ini," tutup Erick Nugraha.
Pewarta: Dodi.S
Editor: Admin