-->
  • Jelajahi

    Copyright © Media Indosatu - Menuju Indonesia Maju
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Resmi, Profesor Maidin Gultom Dilantik Sebagai Rektor Universitas Katolik Santo Thomas Medan

    Redaksi
    01 September 2022, 18:12 WIB Last Updated 2022-09-01T11:12:47Z
    Banner IDwebhost

    Resmi, Profesor Maidin Gultom Dilantik Sebagai Rektor Universitas Katolik Santo Thomas Medan


    Medan, INDOSATU.ID - Tepat hari ini, Ketua Yayasan Santo Thomas, Anton Tampubolon melantik Profesor Doktor Maidin Gultom, SH.,MH., sebagai Rektor Universitas Katolik (Unika) Santo Thomas, Kamis (1/9/2022)


    Anton Tampubolon pada sambutannya mengatakan bahwa estafet kepemimpinan dalam suatu lembaga Perguruan Tinggi adalah meneruskan cita-cita pembangunan yang telah diamanatkan oleh pendiri, Mgr Pius Datubara, OFM Cap pada tahun 1984.


    "Cita-cita mulia yang dititipkan kepada segenap pengelola Universitas Katolik Santo Thomas adalah membentuk manusia unggul yang akan disumbangkan kepada Negara dan Gereja," ujarnya.


    Hari ini, Unika Santo Thomas Medan resmi melantik Prof Dr Maidin Gultom menjadi Rektor Unika Santo Thomas Medan dengan masa tugas mulai tahun 2022 hingga tahun 2026.


    ebelumnya Prof Maidin menjabat sebagai Dekan Fakultas Hukum yang juga merupakan Guru Besar Fakultas Hukum Unika Santo Thomas Medan.


    Bertempat di Gedung Convention Hall Bina Media Medan Jalan Setia Budi Nomor 479, Tanjung Sari Medan, pelantikan secara resmi dilakukan langsung oleh Ketua Yayasan Santo Thomas Anton Tampubolon, Kamis (1/9/2022) siang usai melaksanakan Misa.
     

    Diawali pembacaan surat keputusan (SK) yang diterbitkan Yayasan Santo Thomas tentang pemberhentian Pastor Godlif Sianipar sebagai Pelaksana Tugas Rektor.


    Selanjutnya pembacaan SK pengangkatan Rektor Universitas Katolik Santo Thomas Medan, Prof Dr Maidin Gultom sekaligus pembacaan fakta integritas.


    Pada kesempatan ini, jajaran pengurus Yayasan Santo Thomas, Pembina, Pengawas dan Pengurus turut hadir dengan lengkap.


    Selain itu, LLDikti wilayah 1 Sumatera Utara juga turut menghadiri acara tersebut.


    Para Dosen, Tenaga Pendidikan (Tendik), Mahasiswa dan Alumi juga tampak memeriahkan acara pelantikan Prof Dr Maidin Gultom.


    Acara pelantikan Rektor Universitas Katolik Santo Thomas Medan yang berjalan dengan lancar dan penuh hikmad ini dimulai sekitar pukul 09:00 WIB pagi.


    Prof Dr Maidin Gultom, yang juga Guru Besar Ilmu Hukum Pidana merupakan rektor ke-8 setelah dilantik oleh Ketua Yayasan Santo Thomas Anton Tampubolon, SH.


    Ketua Yayasan Universitas Katolik Santo Thomas (Unika) Medan Anton Tampubolon melantik Prof Dr Maidin Gultom SH Mhum sebagai Rektor Unika periode 2022-2026 di kampus Unika Medan, Kamis (1/9).


    Prof Maidin Gultom dikenal sebagai kaum intelektual yang selalu menjunjung tinggi tanggung jawab, profesional, inovatif, transparan, humanis dan memiliki daya saing tinggi.


    Prof Maidin Gultum merupakan putra Tapanuli Utara (Taput) yang sudah sangat dikenal di tingkat nasional sebagai ahli hukum.


    Akademisi sekaligus ahli hukum ini adalah Pria kelahiran Taput, 4 Agustus 1966 dan telah dikaruniai empat orang anak.


    Pada acara itu, tampak pula hadir Rektor Institut Kesehatan Deli Husada Drs Johannes Sembiring MPd M.Kes, beserta undangan lainnya.


    Prof Maidin secara singkat menceritakan sejarah Unika Santo Thomas yang didirikan pada tahun 1984 di Jalan S Parman Medan yang kemudian berpindah ke Tanjung Sari Medan beberapa tahun kemudian.


    Pada sambutannya, Prof Maidin menjelaskan tentang tantangan Unika dan juga pendidikan tinggi di Indonesia, bahwa saat ini memasuki fase yang sangat dinamis.


    Diterangkannya, hal ini seiring dengan munculnya Revolusi Industri 4.0. Revolusi ini telah membawa masyarakat ke dalam gaya hidup yang cukup berbeda sekali dengan kondisi sebelumnya.


    Dirinya mencontohkan munculnya unicom seperti Gojek, Bukalapak dan lainnya, semua itu telah mempermudah layanan transportasi maupun delivery.


    Perkembangan Iptek (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) ini menurutnya harus direspon melaluli langkah-langkah strategis.


    Dirinya juga mengajak mahasiswa dan dosen untuk bersatu menjadi pembelajar yang gesit dengan ciri cepat, lincah, terbuka, siap berkolaborasi, rendah hati alias tidak sombong.


    Selalu berpikir untuk mencari solusi dari kompleksitas masalah.


    Selain itu, juga harus berusaha mempermudah dari masalah yang sulit, bukan mempersulit masalah yang mudah.


    Berpikir sederhana dengan arah yang jelas, bukan berbelit-belit membuat persoalan semakin kusut. (Lian/Red)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    close
    Banner iklan disini