Giovanni Quintella Bezerra (32 tahun) ditangkap Kepolisian Brazil karena tertangkap kamera melakukan tindakan asusila terhadap pasien wanita | Foto: screenshot video viral |
INDOSATU.ID - Seorang dokter tertangkap kamera mencabuli pasien di ruang operasi bedah.
Perilaku tidak terpuji itu tersebar viral di media sosial (medsos) aplikasi facebook.
Dilansir dari video viral itu, Rabu (20/9/2022), dokter yang tertangkap kamera itu membuka resleting celananya.
Kemudian mengeluarkan kemaluannya, lalu memasukkan kemaluannya ke dalam mulut pasien yang terbaring di ranjang rumah sakit.
Saat kejadian, tidak ada respon dari pasien, diduga pasien dalam reaksi efek obat bius karena menjalani operasi.
Menurut keterangan dalam video itu, pasien wanita tersebut sedang menjalani operasi bedah persalinan.
Informasi yang beredar, kejadian itu terjadi di Rumah Sakit de Mulher, Kota Rio de Janeiro, Brazil.
Tidak diketahui kapan peristiwa itu terjadi, namun pihak Kepolisian setempat telah menangkap pelaku untuk kemudian dilakukan penyidikan dan mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Pelaku merupakan salah satu dokter yang bertugas di Rumah Sakit de Mulher.
Diketahui kemudian, pelaku yang berprofesi sebagai dokter itu bernama Giovanni Quintella Bezerra (32 tahun).
Dilansir dari salah satu situs kesehatan, dokter tersebut diduga mengalami penyakit manik sex yang disebut Paraphilia.
Dikutip dari merdeka dot com, Paraphilia merupakan salah satu jenis fetish seksual ekstrem yang mungkin dialami seseorang.
Masalah ini sebagian besar dialami oleh pria dengan berfantasi melakukan hubungan seksual dengan orang lain tanpa persetujuan orang lain tersebut.
Prilaku pengidap penyakit sex ini juga membuat pelaku berkeinginan melampiaskan nafsu sexnya tidak dengan manusia.
Penyakit sex ini dapat diderita pria manapun tanpa memandang profesinya, sekalipun pria tersebut seorang dokter para medis.
Oleh karena itu, pasien wanita dimanapun bisa menjadi calon korban dari perilaku kelainan sex itu.
Untuk itu, seorang pasien wanita dipandang perlu berhati-hati dalam memilih rumah sakit yang terpercaya akan pelayanannya.
Memungkinkan pula, agar pasien wanita mendapatkan pendamping dari pihak keluarga demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. (Admin)