-->
  • Jelajahi

    Copyright © Media Indosatu - Menuju Indonesia Maju
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Terjadi di Medan, Diduga Kepala Sekolah Tiduri Siswi SD, Ombudsman: Copot Kepseknya

    Redaksi
    09 September 2022, 03:30 WIB Last Updated 2022-09-08T20:35:39Z
    Banner IDwebhost

    Foto: ist
     
    Medan, INDOSATU.ID - Lembaga Ombudsman mendesak Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Medan segera mengambil langkah terkait kasus dugaan pemerkosaan yang dilakukan oknum Kepala Sekolah (Kepsek).

    Diduga oknum Kepsek tersebut melakukan tindakan pemerkosaan bersama tukang sapu dan pegawai di dalam sekolah. Perbuatan yang mencederai dunia pendidikan itu dilakukan terhadap siswi di salah satu Sekolah Dasar (SD) di Medan.

    Oknum kepsek tersebut harus dicopot atau dinonaktifkan sembari proses hukum di Kepolisian berjalan.

    "Kepada Dinas Pendidikan sebagai pembina pegawai ini saya kira harus segera memproses ini, mintai keterangan kepada korban, saya dengar kan itu terduga pelakunya kepala sekolah, tukang sapu, dan pegawai administrasi. Segara panggil untuk mendapatkan informasi yang lebih detail," tegas Abyadi Siregar selaku Kepala Ombudsman Perwakilan Sumut, Kamis (8/9/2022) dilansir dari detikcom.

    Abyadi menegaskan, Disdik Kota Medan harus segera memanggil semua pihak yang bersangkutan.

    Hal itu katanya, guna mendapatkan informasi yang lebih pasti. Para terduga pelaku tersebut juga harus mendapat sanksi administratif jika terbukti.

    Lanjutnya, untuk sementara waktu, semua terduga pelaku pemerkosaan tersebut harus dicopot sementara dan apabila nanti terbukti harus dipecat.

    "Saya pikir para pelaku ini harus mendapat tindakan tegas, tidak hanya tindakan hukum tapi tindakan administratif dari segi kepegawaiannya," tuturnya.

    "Kalau ini terbukti nanti harus dipecat, tapi untuk sementara ini saya kira itu harus dicopot semua itu, orang-orang yang itu harus dicopot dulu," tuturnya lagi.

    Menurutnya, pencopotan itu guna meminimalisir kejadian dan keresahan orang tua yang anaknya belajar di sekolah tersebut. 

    Abyadi menilai semua orang tua sudah pasti takut dan was-was terhadap anaknya yang bersekolah di sekolah tersebut.

    "Orang takut anaknya sekolah di situ, para pengelola sekolah mulai dari kepala sekolah, administrasi hingga tukang sapu melakukan hal seperti ini (pemerkosaan_red). Orang tua mana yang tidak takut anaknya sekolah di situ," ucapnya.

    Sebelumnya, advokat sekaligus presenter Hot Room di salah satu televisi, Hotman Paris Hutapea menerima aduan dari warga Medan tentang dugaan pemerkosaan yang dialami anaknya yang masih duduk di bangku SD.

    Dilansir pada Rabu (7/9/2022) dari akun instagramnya, Hotman mengatakan dirinya kedatangan seorang ibu yang membawa anaknya yang diduga menjadi korban pemerkosaan.

    Pada akunnya, Hotman menjelaskan, menurut penuturan ibu korban, anaknya diperkosa oleh pimpinan sekolah hingga tukang sapu.

    "Ada satu kasus mengharukan, inilah anak kecil, cewek umur 10 tahun yang diduga diperkosa oleh berbagai orang. Oleh oknum pimpin sekolah, pimpinan administrasi bahkan tukang sapu dari sekolah tersebut ikut diduga memperkosa anak kecil ini," tutur Hotman di akun medsosnya.

    Pada pertemuan Hotman dengan ibu korban, wanita berinisial I itu pun menceritakan tentang anaknya yang diperkosa oleh beberapa orang di gudang salah satu sekolah di Medan.

    "Anak saya dibawa ke gudang, awalnya anak saya dikasih serbuk putih sama tukang sapu. Setelah habis, mulutnya dilakban, kakinya diikat, setelah itu digendong dibawa ke gudang," jelas ibu korban kepada Hotman.

    Foto: screenshot video Metrotv

    Polda Sumut Telah Memeriksa 18 Orang Saksi

    Menurut informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, penyidik Polda Sumatra Utara (Sumut) telah melakukan pemeriksaan 18 saksi terkait kasus dugaan pemerkosaan terhadap siswi tersebut.

    Kombes Hadi Wahyudi selaku Kabid Humas Polda Sumut mengatakan, pihak terlapor berjumlah 4 (empat) orang dalam kasus dugaan pemerkosaan itu.

    "Saat ini terlapor ada 4 orang, korban adalah pelajar di salah satu sekolah swasta yang ada di kota Medan. Korban merupakan pelajar kelas 5," jelas Kombes Hadi, Kamis (8/9/2022).

    Lanjut Kombes Hadi, penyidik sudah melakukan pemeriksaan fosensik terhadap korban untuk menguatkan peristiwa yang dilaporkan.

    Selanjutnya, penyidik juga akan mengaitkan keterangan saksi, pihak korban, maupun terlapor untuk mencari titik terang kejadian tersebut.

    "Pada saat kejadian sesuai dengan keterangan yang diberikan ibu korban, itu proses sekolah sedang online. Kebetulan korban dan adiknya ini dititipkan oleh orangtuanya untuk melakukan proses belajar mengajar secara tatap muka," jelas Kombes Hadi lagi.

    Peristiwa Tahun 2021, Laporan ke Polisi Diduga Jalan di Tempat

    Ibu korban merasa keadilan belum berpihak kepadanya. Akhirnya, ibu korban bertekad menyampaikan peristiwa pemerkosaan itu kepada pengacara kondang Hotman Paris Hutapea.

    Ibu korban pun mengadukan insiden ini kepada Hotman Paris karena merasa laporannya ke Polisi jalan di tempat.

    Menurut penuturan ibu korban, tindakan asusila yang diterima anaknya terjadi pada tahun 2021.

    Dirinya pun sudah membuat laporan pada tahun lalu, namun laporan yang dibuatnya sejak tahun lalu itu diduga jalan di tempat.

    Mendapat aduan dari seorang ibu yang mencari keadilan, Hotman pun kemudian membagikan aduan ibu korban di akun instagramnya @hotmanparisofficial pada Rabu, 7 September 2022.

    Menurut keterangan ibu korban, tindakan asusila yang menimpa anaknya diketahui setelah adanya pengakuan dari anaknya.

    Anak korban pun menjelaskan, perbuatan cabul itu dilakukan di gudang sekolah. Korban diduga disetubuhi secara bergiliran oleh Kepala Sekolah dan petugas kebersihan.

    "Kepala sekolah dulu jaga gudang terus si tukang sapu tadi masuk ke dalam gudang letakan anak di atas meja, setelah itu petugas jaga gudang dan pimpinan masuk. dua kali kejadian (pemerkosaan_red)," jelas ibu korban kepada Hotman. (Red)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    close
    Banner iklan disini