Foto: Uba/Tim |
Deli Serdang, INDOSATU.ID - Fenomena kehidupan sosial yang terjadi di masyarakat terkadang membuat hati kita miris, banyak masyarakat yang benar-benar belum merasakan negara hadir ditengah masalah yang mereka hadapi.
Tidak jarang kita lihat warga yang miskin maupun sakit harus rela dan merasakan sakit yang berkepanjangan karena kondisi perekonomiannya memprihatinkan sehingga tiada biaya untuk berobat ketika sakit melanda.
Hal inilah yang terjadi pada Sinar Pakpahan 50 tahun, pria setengah baya yang hidupnya sebatang kara di Dusun XIX, Wilayat D, Desa Klambir Lima Kebun, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang dengan jondisi sakit keras, ia tinggal di rumah kosong yang tidak dialiri lampu listrik.
Ketika temuan ini di sampaikan oleh Ketua Yayasan Peduli Pemulung Sejahtera Uba Pasaribu ke Pihak Pemerintah Desa (Pemdes) Klambir Lima Kebun dan Camat Hamparan Perak,serta petugas Puskesmas Pembantu mereka turun meninjau langsung lengkap dengan Ambulance milik Desa Klambir Lima Kebun.
Pemdes pun sibuk mewawancarai Sinar Pakpahan dengan durasi amat panjang, lalu pulang tanpa ada tindakan apapun kecuali membawa hasil video wawancara untuk diserahkan kepada pimpinan.
Uba Pasaribu menyesalkan pihak pihak Pemerintah Desa dan Camat yang tidak respek dengan orang terlantar.
"Mereka konyol tak mampu melahirkan kebijakan kemanusiaan,seharusnya warga miskin terlantar tak punya identitas ini mereka lakukan tindakan kemanusiaan," kata Uba kepada awak media, Kamis, (02/09/2022).
Implementasi sambung Uba, Undang-undang itu menurut Uba Pasaribu, aktivis kemanusiaan ini harus selaras dengan Program Nawacita Negara hadir ketika rakyat membutuhkan.
Hingga berita ini diturunkan, Sinar Pakpahan hanya bisa meratapi keadaannya yang memprihatinkan.
Kabar terakhir yang dilansir dari akun Uba Pasaribu, Sinar Pakpahan telah meninggal dunia. (Red)