Jadi Pane, S.Pd.,MM., bersama istri di suatu kesempatan | Foto: dok |
Medan, INDOSATU.ID - Huria Kristen Batak Protestan atau yang sering disingkat sebagai HKBP, merupakan Gereja yang berdenominasi Kristen Protestan dengan warisan tradisi Calvinis, Reformed, dan Lutheran di kalangan masyarakat Batak, umumnya Batak Toba.
Di tahun 2022 saat ini, HKBP memiliki jemaat sekitar 4.500.000 jemaat yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Selain di tanah air, HKBP juga mempunyai beberapa Gereja di luar negeri, seperti di Singapura, Kuala Lumpur, dan di beberapa negara bagian Amerika Serikat, diantaranya: California, New York, dan Colorado.
Walaupun menggunakan nama Batak dalam penyebutan nama, HKBP tidak menutup diri, HKBP juga terbuka bagi suku bangsa lainnya.
Tahun ini, 2022, HKBP telah genap berusia 161 tahun. Dikutip dari laman resminya hkbp.or.id, organisasi keagamaan HKBP berdiri sejak 7 Oktober 1861.
Jadi Pane, S.Pd.,MM., selaku jemaat HKBP di Medan turut mengucapkan selamat ulang tahun HKBP yang ke-161 tahun.
Akademisi yang juga tokoh masyarakat ini berharap HKBP semakin berkembang dan semakin terberkati, agar dapat menjadi berkat bagi masyarakat.
"Di usia yang sudah 161 tahun ini, semoga HKBP semakin terberkati, dan menjadi berkat bagi seluruh masyarakat, khususnya jemaat HKBP di seluruh dunia," ucapnya, Jum'at (7/10/2022) kemarin.
Pada pucuk pimpinan tertinggi, HKBP dipimpin seorang Ephorus. Saat ini, HKBP dipimpin oleh Ephorus Pdt. Dr. Robinson Butarbutar, yang terpilih pada Sinode Godang HKBP ke-65 di Seminarium Sipoholon, Tapanuli Utara.
Foto: hkbp.or.id |
Di usianya yang ke-161 tahun ini, HKBP mengangkat tema sebagai "Tahun Kesehatian". Dilansir dari laman hkbp.or.id, HKBP mengutip firman dari Filipi 2 : 2, merupakan tema orientasi pelayanan HKBP tahun 2022 yaitu "Sehati sepikir dalam satu kasih, satu jiwa dan satu tujuan".
Kedepannya, tantangan organisasi keagamaan terbesar ketiga di Indonesia ini dinilai semakin kompleks. Apalagi beberapa tahun terakhir ini, seluruh dunia dilanda pandemi coronavirus (covid19).
Hal ini menjadi tantangan yang cukup serius bagi jemaat HKBP, khususnya di Indonesia. Memiliki jutaan jemaat yang turut merasakan dampak covid19 di Indonesia, ibadah kebaktian secara daring (online) menjadi salah satunya.
Mematuhi dan mengkuti anjuran Pemerintah Pusat, dimana aktivitas kerumunan yang dibatasi membuat ibadah kebaktian di Gereja tidak dapat dilaksanakan di beberapa waktu lalu.
Hal itu pun membuat jemaat merasa rindu berhadir dan datang ke Gereja untuk melaksanakan ibadah sebagaimana mestinya dan biasanya.
Namun di tahun ini, kegiatan ibadah dan kebaktian telah dapat dilaksanakan tentunya tetap menerapkan protokol kesehatan (Prokes) sesuai arahan Pemerintah.
Selain itu, tantangan lain yang berdampak bagi jemaat HKBP terlihat di dunia pekerjaan. Beberapa jemaat HKBP juga terimbas dampak kebijakan perusahaan tempat bekerja yang kemudian mengakibatkan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Kebijakan ini tentu secara otomatis berakibat terhadap kehihupan dan perekonomian masyarakat. Oleh karenanya, HKBP memiliki tugas menguatkan iman para jemaat dalam menghadapi fenomena global saat ini.
Walapun begitu, HKBP tetap mampu berdiri kokoh bersama jutaan jemaat yang tersebar di seluruhh wilayah 37 Provinsi yang ada di Indonesia.
Dari informasi yang dihimpun dari hkbp.or.id, di tahun ini HKBP memiliki sekitar 3320 Gereja yang tersebar di seluruh dunia. 3320 Gereja tersebut terbagi ke dalam 32 wilayah Distrik.