Kadiv Humas Polri saat memberikan keterangan kepada para wartawan di kantor Divisi Humas Polri, Jakarta. |
Jakarta, INDOSATU.ID - Tragedi Kanjurahan Malang yang terjadi pada 1 Oktober 2022 menyisakan kisah tragis yang menewaskan ratusan orang Aremania yang berada di tempat tersebut.
Terkait tragedi Kanjuruhan beredar opini yang menyudutkan Kepada Divisi Hubungan Masyarakat Polri (Kadiv Humas Polri) Irjen Dedi Prestyo yang memberi pernyataan terkait kronologis kejadian di Kanjuruhan.
Selaku Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo selalu memberikan keterangan atau update terkait peristiwa yang terjadi dan melibatkan Kepolisian Republik Indonesia. Dan kabar terbarunya terkait update tragedi Kanjuruhan.
Terkait beberapa pernyataan Irjen Dedi tidaklah mungkin atas dasar sensitifitas kepolisian atas tragedi Kanjuruhan pasalnya beberapa anggota polisi terlibat dalam tragedi tersebut.
Pernyataan Irjen Dedi terkait tragedi Kanjuruhan sudah pasti melalui proses koordinasi dengan para penyidik di lapangan, serta temuan-temuan daripada hasil penyelidikan.
Muhamad Suparjo SM selaku Koordinator Forum Generasi Milenial Indonesia (FGMI) menanggapi opini-opini yang menyudutkan Kadiv Humas Polri.
Menurutnya, kita harus berhenti dalam menyudutkan seseorang (Irjen Dedi) yang sedang bertugas dan memberikan update berita terkait tragedi Kanjuruhan, itu akan memperkeruh suasana dan menimbulkan sensitifitas dalam penyelesaian masalah.
Suparjo juga meyakini koordinasi yang dilakukan Polri dalam mengungkap tragedi Kanjuruhan sudah sesuai prosedur dan profesionalitas dalam bertugas, dengan bukti telah ditetapkannya beberapa tersangka atas tragedi tersebut.
"Jajaran Polri, terutama Kadiv Humas (Irjen Dedi) dalam pernyataannya pasti melalui koordinasi dengan petugas/penyidik di lapangan, maka kita harus hargai kinerjanya", ungkap Suparjo kepada awak media (14/10).
"Kita harus berhenti membangun opini yang menyudutkan Kadiv Humas Polri, karena hanya akan memperkeruh suasana. Saya rasa update-update dari Irjen Dedi soal Kanjuruhan harus kita hormati karena bagian dari profesialitasnya,"tambahnya.
Sebagai Civil Society, Suparjo mengajak masyarakat agar selalu memberikan kepercayaan penuh kepada pihak Kepolisian Republik Indonesia dalam mengusut berbagai masalah, terutama dalam menyelesaikan kasus tragedi Kanjuruhan Malang.
"Kita harus selalu berpandangan positif terhadap kinerja Polri, biarlah jajaran Polri bekerja dengan profesionalitasnya. Saya yakin tragedi Kanjuruhan akan diungkap sepenuhnya oleh pihak Kepolisian. Apalagi sudah ada beberapa tersangka yang ditetapkan oleh Polri. Kita harus apresiasi," kata Suparjo.
"Terakhir, saya sampaikan bela sungkawa untuk para korban tragedi Kanjuruhan dan para Aremania, semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan serta kesabaran,"tutup Suparjo kepada awak media (14/10/2022). (Azmi/Red)