-->
  • Jelajahi

    Copyright © Media Indosatu - Menuju Indonesia Maju
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Dandim 0607/Kota Sukabumi Berikan Wawasan Kebangsaan Pada Seminar Bela Negara Kepada Mahasiswa

    Kabiro Sukabumi
    27 Oktober 2022, 20:58 WIB Last Updated 2022-10-27T16:28:53Z
    Banner IDwebhost

     

    Dandim 0607/Kota Sukabumi Berikan Wawasan Kebangsaan Pada Seminar Bela Negara Kepada Mahasiswa

    INDOSATU.ID || SUKABUMI - Bertempat di Hotel Balconi, Jalan Selabintana No 27 Kelurahan Selabatu Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi telah dilaksanakan seminar bela negara dengan tema meningkatkan cinta tanah air dikalangan mahasiswa.


    Melalui pendidikan bela negara yang diselenggarakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Sukabumi ini, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi peserta yang hadir, (Kamis,27/10/2022).


    Dalam kegiatan ini, turut dihadiri H. Ahmad Fahmi selaku Walikota Sukabumi, Yudi Yustiawan selaku Kabagkesbangpol Kota Sukabumi, Tias dari Diskominfo Kota Sukabumi dan perwakilan mahasiswa Kota Sukabumi yang diikuti sekitar 50 orang.


    Komandan Kodim 0607/Kota Sukabumi Letkol Inf Dedy Ariyanto, S.I.P, M.M.Han., memberikan  materi tentang wawasan kebangsaan pada seminar bela negara kepada mahasiswa. 


    "Bicara tentang wawasan kebangsaan itu identik dengan militer. Apa yang telah disampaikan oleh  Walikota tentang wajib militer," tuturnya.


    Dandim 0607/Kota Sukabumi Berikan Wawasan Kebangsaan Pada Seminar Bela Negara Kepada Mahasiswa

    Ia mengatakan, persepsi beberapa masyarakat yang sering menilai militer mirip otoriter merupakan persepsi yang tidak benar.


    "Wajib militer itu dipisahkan dengan sipil, yang mana militer itu kesannya seperti otoriter dan keras, padahal wajib militer itu penting dan hampir di setiap negara sudah mempersiapkannya," tuturnya lagi.


    "Bagaimana kita untuk meningkatkan kecintaan terhadap negara dan saya tidak kenal dengan terorisme dan radikalisme," ucapnya.


    Dirinya juga menambahkan bahwa tugas militer bukan hanya perang. Selain perang, lanjutnya, tugas militer juga termasuk membantu pemerintah dalam hal pembangunan.


    "Kita mengenal ancaman militer dan non militer, operasi militer selain perang yaitu membantu pemerintah dalam pembangunan," ucapnya lagi.


    "Saya akan memperkenalkan tentang TNI,  yang mempunyai 3 matra, yaitu TNI Angkatan Darat,  Angkatan Laut dan Angkatan Udara. Perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina itu berdampak terhadap negara Eropa dan Barat dan kenapa itu bisa terjadi, karena banyak bahan yang dibutuhkan oleh negara eropa dan barat salah satunya gas," terangnya.


    "Pembentukan karakter memang sangat penting, dan saya harap adik - adik mahasiswa ini minimal paham untuk menjadi leadership atau memimpin diri sendiri dalam upaya membela negara," terangnya lagi.


    Masih katanya, ketika berbicara tentang bela negara, maka sejauh mana kecintaan terhadap tanah air, dan masing - masing harus membela negara dengan fungsinya masing - masing.


    Motto dalam peperangan yaitu daripada kita hidup menderita lebih baik kita hidup berjuang untuk membela tanah air.


    Tingkatkan pemahaman bahasa dan kuasai macam - macam bahasa merupakan salah satu bentuk dalam bela negara.


    Bahwa UUD 1945 tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam pembelaan negara. Pendidikan politik, pentingnya menciptakan politik yang sehat.


    Pentingnya peran mahasiswa dalam menjaga kondusifitas pemilu kedepan.


    "Kepemimpinan yang perlu ditanamkan yaitu membentuk karakter cinta tanah air yang kuat," pungkasnya.


    Walikota Sukabumi H. Achmad Fahmi menyampaikan seminar tersebut diharapkan mampu menumbuhkan rasa cinta tanah air di kalangan pemuda.


    Upaya tersebut dilakukan melalui seminar bela negara, dengan harapan warga Sukabumi Kota setuju dan mau bersumbangsih dalam bela negara.


    "Hari ini Kesbangpol secara khusus mengadakan peningkatan bela negara dan khususnya dari anak muda terindikasi mengalami penurunan mengenai kecintaan tanah air. Ini merupakan sebuah upaya percepatan langkah sehingga warga Sukabumi membuat kesepakatan khususnya bela negara," ujar Walikota Sukabumi Kota.


    Pada UUD 1945, tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam pembelaan negara. Sebagaimana juga melindungi segenap bangsa Indonesia, seluruh tumpah darah Indonesia memajukan kecerdasan umum dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia.


    Lanjutnya, berbicara kesadaran bela negara, terdapat ada dua unsur, yaitu berbakti kepada negara, dan kesedian berkorban untuk negara. 


    Pada kebijakan beberapa negara, ada istilah wajib militer. Dalam wajib militer itu dapat ditemukan semangat berbakti dan membela negara.


    "Salah satu permasalahan yang muncul mengenai peningkatan kualitas terhadap negeri ini," ujarnya lagi.


    "Tantangan globalisasi, mau tidak mau adalah bagian yang dapat mengganggu kebangsaan kita, dan globalisasi itu harus mampu kita hadapi karena akan menggerus kecintaan terhadap negara kita," jelasnya.


    "Bagaimana Sukabumi di percaturan Indonesia. Bagaimana globalisasi ini membawa berkah, bukan membawa musibah. Kita juga harus siap dalam menghadapi globalisasi, dan saya menitipkan dua hal, yaitu mempertahankan karakter yang baik dengan berbagai adat dan budaya bangsa Indonesia yang kita miliki," jelas Achmad Fahmi lagi.


    "Kita harus mampu menguasai teknologi, agar kita bisa bertahan, sehingga negara kita tidak ketinggalan dan tidak tergerus oleh negara maju," pungkas Fahmi.


    (Arif/Kabiro Sukabumi Raya)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    close
    Banner iklan disini