Foto: Rahmat Ritonga |
Nagan Raya, INDOSATU.ID - Dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada tanggal 12 Rabiul awal/1444 Hijiriyah/2022 Massehi.
Warga Suak Puntong sangat antusias dalam kegiatan tersebut, yang diadakan di halaman Masjid setempat Desa Suak Puntong Kecamatan Kuala Pesisir, Sabtu (7/10/2022).
Dalam perayaan Maulid, momen ini menjadi sakral bagi masyarakat Desa Suak Puntong yang dalam kehidupannya sehari-hari melekat dengan nilai adat dan budaya.
Maka tak heran apabila memasuki bulan Rabiul Awal, perayaan maulid Nabi terlihat sangat meriah.
Kegiatan acara Maulid ini sebanyak delapan (8) desa tetangga dan satu dayah dari Desa Gugung Keling, yaitu Babuk Fikri.
Dalam sambutannya, Alian Busmi selaku Keuchik Desa Suak Puntong mengucapkan, terimakasih kepada Tarmizi K, selaku panita dan juga anggota yang telah bekerja sama untuk terlaksananya acara Maulid ini.
Tak lepas juga Kecik juga mengucapkan terima kasih kepada undangan yang telah hadir.
"Terima kasih telah menyelenggarakan kegiatan ini, semoga bisa menjadi berkah dan pahala untuk kita semua yang hadir di sini," ucapnya.
"Suri teladan yang patut kita contoh adalah suriteladan Rasulullah SAW, semoga kita bisa menjalankan sunah-sunahnya. Walaupun tidak sepenuhnya bisa dilakukan tetapi setidaknya mendekati," ucapnya lagi.
Alian juga menyampaikan bahwa masyarakat suak puntong sangat antusias menyambut peringatan Maulid Nabi Muhammad kali ini.
"Di tahun ini kita telah menyediakan hidangan 130 buah hidangan dan ini untuk kita bagikan ke para undangan yang berhadir," katanya.
Dalam acara Maulid ini, awak media menjumpai salah seorang warga Desa Suak Puntong yang bernama Boeng.
"Bagi kami sebagai orang Aceh, jika tidak melakukan kenduri maulid merasa ada sesuatu yang kurang," ungkapnya.
"Sehingga tidak mengherankan apabila pada bulan maulid masyarakat berbondong-bondong membawa makanan yang telah dimasak ke Masjid," ungkapnya lagi.
Saat membawa makanan, ada tempat khusus yang disebut "Kindang", yaitu wadah khusus berbentuk selinder.
Ukurannya pun beragam, rata-rata berkisar 30 hingga 50 cm, ini adalah lah wadah pengisian nasi lengkap dengan lauk pauk.
Uniknya lagi, sajian nasi dan lauknya pun ditata rapi dan berlapis-lapis atau dikenal "Kindang Meulapeh".
Kindang inilah yang diantar warga ke Masjid yang akan dibagi kepada para undangan yang hadir.
Di akhir acara Keuchik menyampaikan, "Untuk acara maulid Nabi Muhammad sudah setiap tahunya kita adakan dan semoga di tahun depan lebih semangat lagi," tuturnya.
Pewarta: Rahmat Ritonga
Editor: Dhika