Ibnu Sinar, salah satu tokoh masyarakat Kabupaten Nagan Raya |
Nagan Raya, INDOSATU.ID - Ibnu Sinar, salah satu tokoh masyarakat (tomas) Nagan Raya, dan juga penggiat media sosial, memberi dukungan penuh pada Penjabat (Pj) Bupati Nagan Raya Fitriany Farhas AP, S.Sos., M.Si.
Dukungan tersebut terkait rencana pembangunan Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS) milik Pemda Nagan Raya yang akan dikelola oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Semangat mendukung kebijakan Pj Bupati Nagan Raya itu, tentunya ada alasan yang jelas menurut Ibnu Sinar, Sabtu (22/10/2022).
Ibnu Sinar menilai, Kabupaten Nagan Raya akan lebih maju selangkah apabila PMKS jadi dibangun, apalagi menjadi milik Pemerintah Daerah (Pemda).
Alasannya, Karena Pabrik Minyak Kelapa Sawit yang menjadi milik Pemda. Tentunya akan menjadi aset daerah yang seterusnya nanti dapat memberi keuntungan yang bermanfaat untuk kemakmuran masyarakat Nagan Raya.
"Semua pihak hendaknya jangan sampai ada yang terlalu kawatir dengan program pembangunan PMKS, yang sedang digagas oleh Bupati Nagan Raya," ujarnya.
"Ini sebuah terobosan Pj Bupati yang luar biasa dalam rangka upaya menambah pendapatan daerah melalu BUMD," ujarnya lagi.
Dirinya pun meminta agar rencana pembangunan PMKS milik Pemda Nagan Raya tidak dianggap sebagai saingan.
"Oleh karena itu, bagi pemilik perusahaan PMKS yang ada di wilayah Nagan Raya, janganlah ada yang berasumsi bahwa jika ada PMKS milik Pemda, maka akan menjadi saingan keras dengan PMKS yang lain," tuturnya.
Dia juga menambahkan, jika pembangunan PMKS milik Pemda Nagan Raya dapat terwujud, maka yang paling diuntungkan adalah masyarakat Kabupaten Nagan Raya.
"Jika pun nanti itu yang terjadi, maka yang diuntungkan adalah masyarakat Nagan Raya. Toh, selama ini PMKS di wilayah Kabupaten Nagan Raya juga sering sekali mempermainkan harga beli Tandan Buah Segar (TBS) di bawah standar yang akhirnya berdampak pada petani kelapa sawit mangalami kerugian besar," tuturnya lagi.
"Yang bicara tidak setuju dibangunnya PMKS milik Pemda Nagan Raya, tentunya tidak mempunyai cukup alasan," tambah Ibnu Sinar.
"Kalau hanya alasan jangan bangun PMKS dengan menggunakan uang rakyat, saya pikir itu alasan yang sedikit keliru dan tidak mendasar. Uang rakyat yang mana yang mereka maksudkan, itu kan uang dari APBN yang diusulkan ibu Pj Bupati ke pemerintahan pusat," tambahnya lagi.
"Uang rakyat yang dimaksud tentunya uang dikelola oleh pemerintah baik yang diperoleh dari hasil pembayaran pajak masyarakat, maupun yang diperoleh dari hasil sumber daya alam dan sumber lainnya," ucapnya.
"Jadi kan tidak mungkin jika pembangunan fasilitas umum PMKS menggunakan uang pribadi Pj Bupati," ucapnya lagi.
Ibnu Sinar mengasumsikan bahwa yang menolak pembangunan PMKS milik Pemda, bisa saja datangnya dari mereka yang memiliki saham di PMKS wilayah Nagan Raya.
Ia menduga pihak lain berupaya menggiring opini seakan masyarakat Nagan Raya yang menolak program eksklusif Pj Bupati.
"Kalau benar itu penyebabnya, maka kapan Kabupaten Nagan Raya akan maju. Bek taket buk (Jangan takut ibu), ibu Pj maju terus dan jangan ragu demi kepentingan masyarakat Nagan Raya," ungkapnya.
Terkait rencana pembangunan PMKS milik Pemda Nagan Raya itu, Ibnu Sinar mengajak semua pihak supaya memberi penilaian yang positif serta mendukung program Pj Bupati selagi program itu ada asas manfaat bagi masyarakat Nagan Raya.
"Beliau sudah berupaya melobi APBN melalui Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), supaya dapat dukungan anggaran untuk pembangunan PMKS milik Pemda Nagan Raya. Tidak ada salahnya jika kita sama-sama mensupport gagasan cemerlang Pj Bupati," ungkapnya lagi.
"Kita ambil saja hikmah yang positif, contoh dengan ada gagasan membangun PMKS milik Pemda oleh ibu Pj Bupati, sudah pasti kedepan PMKS milik Pemda akan membeli TBS dengan harga yang standar sesuai harga yang telah ditentukan oleh pemerintah," sambungnya.
"Selain itu juga dapat menampung tenaga kerja yang tentunya akan diprioritaskan untuk putra-putri Nagan Raya," sambungnya lagi.
"Kalau soal meminta ibu Pj Bupati supaya membangun jalan atau tanggul Sungai Tripa Makmur, itu kan sudah ada anggaran pusat atau APBN yang katanya sudah menjadi kado manis dari pemerintahan Jadin di akhir masa jabatannya yang lalu," terang Ibnu Sinar.
"Begitu juga dengan permintaan supaya ibu Pj Bupati merehab pabrik padi yang sudah menjadi rongsokan karena terbengkalai akibat tidak dikelola dengan baik selama pemerintah Jadin. Bagi saya, sangat setuju," terangnya lagi.
"Kalau pabrik padi juga dibangun lagi yang kapasitasnya besar. Namun demikian bukan berarti program membangun PMKS milik Pemda dianggap tidak penting," pungkas Ibnu Sinar.
Pewarta: Cautsar Ismail
Editor: Admin