-->
  • Jelajahi

    Copyright © Media Indosatu - Menuju Indonesia Maju
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Intimidasi Wartawan, Oknum Polisi Seret Wartawan Yang Sedang Liputan di Sulawesi Utara

    Redaksi
    09 November 2022, 14:44 WIB Last Updated 2022-11-09T07:44:30Z
    Banner IDwebhost

    Nouryadi Sururama, merupakan wartawan yang meliput untuk media online Sulawesion dot com | Foto: ist.


    Sulut, INDOSATU.ID - Kekerasan terhadap wartawan kembali terjadi. Kali ini dilakukan oleh oknum anggota polisi di Sulawesi Utara (Sulut).


    Menurut informasi yang diterima dari salah satu grup WhatsApp wartawan, rabu (9/11/2022), korban (wartawan_red) diseret dan diangkut ke dalam mobil saat melakukan peliputan di lapangan.


    Informasi yang diterima juga menyebutkan, adalah korban bernama Nouryadi Sururama, merupakan wartawan yang meliput untuk media online Sulawesion dot com.


    Dirinya diseret dan diangkut paksa ke mobil Polisi saat melakukan peliputan aksi unras (unjuk rasa) ratusan petani di Desa Kalasey II, Kecamatan Mandolang, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, pada Senin (7/11/2022).


    Meski sudah menunjukkan tanda pengenal dan mengaku jurnalis, Noufryadi ditarik dan diangkut ke mobil polisi secara paksa.


    Menurut Noufryadi, dia dan rekan-rekannya, awalnya melakukan wawancara dengan para petani yang menghadang alat berat.


    Sekitar pukul 15.25 WITA, Noufryadi didatangi beberapa polisi lalu memeriksa KTP dan dompet.


    "Melalui pengeras suara, polisi menyuruh yang bukan warga Kalasey II agar pulang. Posisi saya agak jauh dari massa aksi. Tiba-tiba suasana memanas dan terjadi kericuhan," ujar Noufyadi.


    "Saya ikut diseret dan dipukuli. Bahkan, baju saya sobek, tindakan aparat membuat memar di bagian tangan," ujar Noufryadi lagi saat berada di Polresta Manado.


    Diketahui kemudian, dirinya bersama beberapa massa aksi mahasiswa dan LBH Manado diangkut ke mobil polisi dan dibawa ke Mapolresta Manado.


    Dua jam kemudian, Noufryadi diijinkan pulang setelah dikawal beberapa kawan jurnalis dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Manado.


    Dengan kejadian ini, Pemimpin Redaksi Sulawesion dot com, Supardi Bado mengecam tindakan dari aparat itu.


    Harusnya kata Supardi, polisi bisa melihat, mana jurnalis dan massa aksi, apalagi wartawannya dibekali ID Card.


    "Tindakan aparat ini termasuk bagian dari kekerasan terhadap jurnalis dan menghalangi tugas jurnalis," jelasnya.


    "Kami meminta Kapolda Sulut menelusuri kejadian ini dan menindak pelaku kekerasan,” jelas Supardi lagi.


    Ditambahkannya, apapun itu, kekerasan tidak boleh dilakukan. Apalagi terhadap wartawan yang sedang menjalankan tugas melakukan peliputan di lapangan.


    Penulis berita: Konni Balamba
    Editor: Admin

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    close
    Banner iklan disini