 |
| Sebahagian bantuan yang akan diserahkan kepada korban gempa bumi di Cianjur |
Medan, INDOSATU.ID - Bencana alam gempa bumi di Cianjur menarik perhatian banyak orang untuk turut membantu.
Bantuan yang mengalir tidak hanya datang dari wilayah sekitar Cianjur dan Pulau Jawa. Dari luar Pulau Jawa juga turut membantu.
Demikian pula yang dilakukan salah satu tokoh masyarakat asal Medan Sumatera Utara (Sumut) yang merupakan Ketua DPD AJWI Sumut (Aliansi Jurnalis Warga Indonesia Sumut).
Adalah Robert MT Sianipar, SE., selaku Ketua AJWI Sumut memberikan bantuan sebagai bentuk kepeduliannnya terhadap warga Cianjur korban gempa bumi.
Robert Sianipar menyerahkan peduli kasih berupa 1.000 (seribu) psc kaos pakaian kepada korban bencana gempa bumi yang terjadi di Cianjur Jawa Barat itu.
Penyerahan bantuan itu dilakukan pada Selasa (22/11/2022) lalu, didampingi para pengurus Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Laskar Merah Putih (LMP).
Berkolaborasi dengan Ormas LMP, Robert berharap bantuan yang diberikan dapat bermanfaat bagi keluarga para korban gempa bumi.
"Sebagai bentuk kepedulian sesama manusia, kami memberikan bantuan kepada masyarakat yang mengalami bencana di Jawa Barat," katanya kepada indosatu.id, Rabu (23/11/2022).
Robert Sianipar, yang merupakan pemilik Galeri Ulos Sianipar dan juga Ketua Harian DPP LMP ini berharap semoga bantuan bisa meringankan beban masyarakat yang menjadi korban.
Ia juga berharap bencana tidak lagi terjadi, serta pemulihan dan perbaikan dapat segera dilakukan dengan cepat oleh pemerintah.
Sementara itu, Wakil Ketua DPP LMP Lundu Pakpahan sangat mengapresiasi bantuan berupa 1.000 kaos yang diberikan kepada korban gempa bumi di Cianjur.
Lundu menambahkan, LMP akan terus merespon kondisi masyarakat dengan melakukan aksi gotong royong di Kampung lembur sawah RT/RW 01/04 Desa Sukamanah Kecamatan Cugenag, Kabupaten Cianjur.
Berdasarkan informasi yang diterima, hingga Selasa (22/11/2022), korban meninggal dunia pasca gempa bumi di Kabupaten Cianjur terus bertambah pasca dilakukan evakuasi.
Menurut data yang didapat pada Selasa (22/11) pukul 09.55 WIB pagi, telah dilaporkan sebanyak 103 orang meninggal dunia.
Dari informasi, mayoritas warga yang meninggal dunia dikarenakan akibat tertimpa reruntuhan bangunan yang ambruk saat peristiwa gempa itu terjadi.
Selain itu, 25 orang masih dilaporkan hilang. Pencarian masih terus dilakukan hingga hari ini.
377 orang luka-luka di Kabupaten Cianjur, 1 orang luka sedang di Kabupaten bandung, 1 orang luka berat dan 9 orang luka ringan di Kabupaten Sukabumi, dan 2 orang luka ringan di Kabupaten Bogor.
Warga mengungsi bertambah menjadi 7.060 jiwa yang tersebar di beberapa tiik. Selain itu, 8 KK mengungsi di Kabupaten Sukabumi dan 4 jiwa mengungsi di Kabupaten Bogor.
Sementara untuk kerusakan infrastruktur tercatat sebanyak 3.075 rumah rusak ringan, 33 unit rumah rusak sedang, dan 59 rumah rusak berat.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat masih terus melakukan pendataan terkait jumlah korban jiwa, kerusakan infrastruktur, lokasi pengungsian, dan kebutuhan mendesak.
Hingga Selasa (22/11) pukul 06.30 WIB, gempa susulan tercatat sebanyak 118 gempa dengan magnitudo terkecil M1,5 dan terbesar M4,2. (Naek/Red)
