-->
  • Jelajahi

    Copyright © Media Indosatu - Menuju Indonesia Maju
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Tolak Penggusuran, Warga Desa Sena Kabupaten Deli Serdang Adakan Dzikir Akbar

    Redaksi
    06 November 2022, 15:06 WIB Last Updated 2023-03-16T07:10:44Z
    Banner IDwebhost

    Warga Desa Sena laksanakan zikir akbar sebagai bentuk penolakan penggusuran akibat dampak rencana pembangunan islamic center yang diprogramkan pemerintah provinsi sumatera utara (sumut), Minggu (6/11/2022).

    Deli Serdang, INDOSATU.ID - Tolak penggusuran untuk pembangunan islamic center, ratusan warga Desa Sena Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang adakan acara Dzikir Akbar, Minggu (6/11/2022).

    Dzikir Akbar yang diadakan di halaman Kantor Desa Sena, Jalan Sultan Serdang Kecamatan Batang Kuis merupakan bentuk respon penolakan warga Desa Sena atas upaya perencanaan pembangunan Islamic Center yang mengakibatkan pengusutan pemukiman warga.

    Baca Juga: Gelar Ngariung Sareng Kapolres Sukabumi Kota, Polisi Di Sukabumi Tanggapi Keluhan Warga

    Setelah sebelumnya aksi penolakan dengan turun ke jalan dan membentangkan spanduk di bahu jalan, aksi penolakan yang lebih santun kali ini mendapat dukungan dari berbagai elemen masyarakat. 

    Hal ini terlihat, kala kegiatan Dzikir Akbar dihadiri Camat Batang Kuis Rio Lakadewa S.STP., beserta Sekcam Junaidi S.E, M.Si., selanjutnya Kapolsek Batang Kuis diwakili Wakapolsek Iptu Dodi Martha, Kepala Desa (Kades) Yuli, tokoh agama dan tokoh masyarakat lainnya. 

    "Acara diadakan berlatar belakang keadaan dan kondisi masyarakat kita terkait adanya penolakan pembangunan islmaic center," tutur Yuli.

    Baca Juga: Pos Kotis Satgas Pamtas Yonif 645 Gardatama di Sanggau Kalbar Lakukan Karya Bhakti di Masjid Al-Kamarul Zaman

    Sebagaimana kita ketahui gelombang aksi penolakan pembangunan islamic center terus bergulir, dan salah satunya adalah dengan mengadakan aksi Dzikir Akbar ini," demikian disampaikan Yuli selaku Kades Desa Sena dalam sambutannya. 

    "Mari kita bersatu, jangan ada perbedaan di antara kita, saat ini saya adalah Kepala Desa. Desa adalah milik warga Desa Sena, saya akan terus bersama masyarakat," ujar Yuli.

    Yuli menambahkan, setelah melihat aksi Dzikir Akbar itu, dirinya mengharapkan kegiatan serupa dapat terlaksana di kemudian hari.

    Baca Juga: Ketua IKW RPM Deliserdang Berharap Silaturahmi Sesama Warga Komplek Semakin Erat

    Ia pun berharap Desa Sena dapat menjadi desa religius dan agamais. Kegiatan itu pun katanya merupakan kegiatan positif.

    "Kedepannya saya harapkan minimal 2 bulan sekali kegiatan seperti ini kita adakan. Bukan saja karena ada kondisi seperti ini baru kegiatan keagamaan ini kita lakukan. Saya harap desa kita menjadi desa religius desa agamis, inilah sisi positif yang saya ambil hikmahnya dari keadaan saat ini," ujarnya lagi.

    Di tempat yang sama, Rio Lakadewa S.STP., dalam sambutan singkatnya mengharapkan agar keadaan saat ini bukan saat ada momen tertentu baru bersatu.

    Baca Juga: Tidak Ada Pemekaran Daerah Hingga Akhir 2024

    "Perbedaan dalam pandangan itu biasa, namun jangan pada momen tertentu kita baru bersatu. Saya harapkan kegiatan seperti ini bukan saja karena ada maksud tertentu baru kita lakukan," ucap Rio dalam sambutannya 

    "Melalui doa-doa yang kita munajatkan hari ini, semoga segala urusan kita dipermudah dan di jabah Allah SWT, aamiin," ucap Rio lagi.

    Sementara melalui tausiyah dan doa, Al-Ustads Supriyatin S.Ag., meminta kepada pemerintah untuk memberikan perhatian kepada masyarakat.

    Baca Juga: Berdasarkan Tap MPRS, Jenderal Andika Persilahkan Keturunan PKI Masuk TNI

    "Jadikan pembangunan ini menjadi pembangunan yang mensejahterakan bukan pembangunan yang menyengsarakan," sebutnya.

    "Kami dukung pembangunan Islamic Center, tapi tanpa mencederai dan mengorbankan masyarakat," tegasnya.

    Massa aksi warga Desa Sena melakukan unjuk rasa terkait penggusuran dampak rencana pembangunan islamic center, Senin (24/10/2022).

    Kenapa Ada Penolakan Pembangunan Islamic Center?

    Menjadi pertanyaan, mengapa warga Desa Sena yang mayoritas Muslim menolak pembangunan Islamic Center? 

    Bukan tanpa sebab, masyarakat tak akan melakukan penolakan jika pembangunan mengedepankan keadilan.

    Pembangunan berkeadilan adalah harapan besar bagi masyarakat, Pembangunan demi kemajuan daerah dan kepentingan masyarakat tanpa mengorbankan masyarakat itu sendiri.

    Baca Juga: Jalan Lanud Suwondo Medan Diperbaiki Menjelang Kedatangan Presiden Jokowi

    Islamic Center akan dibangun di lahan seluas 50 hektar (ha). Lahan yang merupakan bekas Hak Guna Usaha (HGU) PTPN II ini telah dihuni ratusan bahkan ribuan warga sejak puluhan tahun lalu.

    Warga yang menghuni lahan tersebut memiliki riwayat turun temurun sebagai buruh kebun di perkebunan PTPN II.

    Kemudian, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) mengumumkan mengambil alih kepemilikan lahan eks HGU dari PT Perkebunan Nusantara (PTPN) II itu.

    Baca Juga: Tingkatkan Kapasitas Masyarakat Desa Medan Krio, LPM Desa Medan Krio Gelar Kegiatan Studi Tiru Pembuatan Kompos

    Lahan seluas 50 ha itu telah dibayar uang ganti kerugian sebesar Rp 31.223.278.441 pada Senin (30/12/2019) beberapa waktu lalu. 

    Saat itulah 331 KK atau 1200 warga yang berada di 5 dusun Desa Sena terancam kehilangan hunian tempat tinggal. 

    Menjadi Pekerjaan Rumah (PR) untuk Pemerintah bagaimana mendapatkan solusi terbaik dari aksi penolakan pembangunan ini.

    Baca Juga: Rahmat Sutiono Dipercaya Membentuk DPC Pemerhati Jurnalis Siber Rohil

    Masyarakat Desa Sena terkhusus yang berdomisili di Dusun 5,6,7,8 dan 9 adalah mayoritas Muslim dan telah menegaskan tidak menolak pembangunan Islamic Center.

    Masyarakat Desa Sena mendukung Pembangunan Islamic Center untuk kemajuan Islam namun dalam pembangunannya haruslah berkeadilan tidak ada masyarakat yang dikorbankan. (Red)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    close
    Banner iklan disini